Siang Ini, Polres Jakpus Kembali Cek Saluran Pembuangan Janin di Rumah Praktik Aborsi Kemayoran
JAKARTA - Polres Metro Jakarta Pusat berencana kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan, hari ini Selasa, 4 Juli.
Rencananya penyidik kepolisian dan Tim Forensik Polri akan menelusuri saluran air yang disinyalir jadi tempat aliran pembuangan janin yang dilakukan oleh tersangka SM (51).
Hal itu pun dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Hady Siagian.
"Hari ini kita mengecek aliran air dari selokan menuju kemana ujung pembuangannya. Namun waktu olah TKP ini masih tentatif," ujar AKBP Hady kepada VOI, Selasa, 4 Juli.
Penelusuran saluran air dilakukan untuk mencari bukti janin lainnya. Sehingga Polres Metro Jakarta Pusat dapat mengambil tindakan lainnya untuk mengungkap misteri praktik aborsi yang telah mengeksekusi 50 lebih pasien wanita tersebut.
"Sehingga kita bisa mengambil tindak lanjut apakah perlu kita bongkar semua saluran tersebut atau seperti apa," ujarnya.
Kemarin, petugas PPSU Kelurahan Sumur Batu terus melakukan pembongkaran terhadap lubang septic tank terindikasi sebagai pembuangan janin bayi korban aborsi di teras depan rumah kontrakan yang disulap menjadi klinik aborsi pada Senin, 3 Juni, siang.
Namun dari pantauan VOI di lokasi kejadian perkara, hingga pukul 14.00 WIB, petugas belum berhasil menemukan tempat pembuangan janin. Petugas pun terus menganalisa aliran pembuangan janin yang dibuang pelaku melalui kloset kamar mandi.
Baca juga:
"Menurut pengakuan pelaku, selama ini yang dibuang berbentuk gumpalan - gumpalan. (janin) Dibuang ke dalam selokan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin kepada wartawan di tempat kejadian perkara (TKP) klinik aborsi Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juni, siang.
Sementara dari pengakuan tersangka SM (51) kepada penyidik, dalam praktik aborsi dilakukan sangat sederhana dan tidak steril.
"Penjelasan dari tim dokter (forensik), mereka menggunakan alat - alat yang sangat sederhana. Yakni dengan penjepit, vacum, kemudian terlebih dulu dirangsang dengan obat supaya mules dan dicolok dengan alat. Dari sana keluar, kemudian disedot dan dibuang ke selokan," ujarnya.