Spanyol Janjikan Bantuan Rp903 Miliar untuk Pemulihan Ukraina
JENEWA - Spanyol berjanji untuk mengalokasikan 55 juta euro (sekitar Rp903 miliar) sebagai dukungan tambahan untuk sekolah-sekolah serta usaha kecil dan menengah dalam upaya pemulihan di Ukraina.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan keputusan tersebut dalam kunjungan ke Kiev, beberapa jam setelah Spanyol mengambil alih jabatan presiden bergilir Uni Eropa.
"Hari ini, Spanyol memutuskan untuk mengalokasikan bantuan tambahan 55 juta euro, termasuk 51 juta euro melalui Grup Bank Dunia, untuk membiayai usaha kecil dan menengah Ukraina, serta empat juta euro melalui Program Pembangunan PBB (UNDP) untuk menyediakan sekolah di Ukraina dengan sistem energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan," kata Sanchez dikutip ANTARA, Minggu 2 Juli.
Madrid juga akan mengirimkan lagi empat tank tempur Leopard dan pengangkut personel lapis baja ke Ukraina, lanjutnya.
"Kami akan segera mengirim material militer berat baru, akan ada empat tank Leopard dan kendaraan angkut lapis baja lagi," katanya.
Spanyol telah mengirimkan enam tank Leopard ke Ukraina pada April lalu.
Sanchez juga mengutarakan harapannya agar Kiev sukses dalam serangan balasannya untuk merebut kembali wilayah yang direbut Rusia sejak dimulainya perang pada 24 Februari 2022.
Ia berharap ini akan mengarah pada "perdamaian yang adil dan abadi", serta berjanji bahwa "Eropa dan Spanyol akan tetap berada di sisi Anda selama diperlukan."
"Kami akan mempertahankan dukungan kami untuk rakyat Ukraina sampai perdamaian kembali ke Eropa," katanya, menambahkan.
PLTN Zaporizhzhya
Zelenskyy mengklaim bahwa Rusia secara teknis mampu memicu ledakan lokal yang dapat menyebabkan kebocoran radiasi dari pembangkit tenaga listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhya di tenggara Ukraina.
Ia telah berdiskusi dengan mitra mengenai masalah terkait Ukraina merebut kembali pembangkit listrik, serta menggarisbawahi pentingnya intervensi dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sebelum hal tersebut terjadi.
Zelenskyy juga mengemukakan bahwa dia dan Sanchez membahas sanksi terhadap Rusia. "Uni Eropa harus mulai mengerjakan paket sanksi ke-12 terhadap Rusia sekarang," katanya.
Pemimpin Ukraina tersebut mengatakan mereka "tidak mengerti mengapa" sanksi terhadap perusahaan energi nuklir Rusia, Rosatom, masih belum diterapkan.
"Direktur dan perwakilan perusahaan ini terus menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhya," katanya.
Baca juga:
Setibanya di Ukraina pada hari sebelumnya, Sanchez mencuit: "Sudah di Kiev. Saya ingin tindakan pertama Kepresidenan Spanyol dari Dewan Uni Eropa berada di Ukraina bersama dengan Zelenskyy."
Spanyol menjadi presiden Uni Eropa mulai Sabtu untuk masa jabatan enam bulan.