Kisruh Sapi Kurban, Dewi Perssik Sebut Tak Ada Unsur Politik
JAKARTA - Dewi Perssik membantah dirinya hendak berpolitik dengan melakukan kurban. Hal itu disampaikan setelah kurban sapi yang ia berikan ditolak oleh pihak RT di kediamannya pada Rabu, 28 Juni.
Kronologi bermula ketika Dewi Perssik membeli sapi seharga Rp140 juta dari Brebes yang ia titipkan ke masjid di lingkungan sekitar rumahnya. Ia hendak menyembelih hewan kurban di tempat lain namun daging hasil kurbannya diberikan kepada warga sekitar rumahnya.
Ketika ia meminta daftar penerima daging kurban, ia mendapat penolakan dari RT setempat. Dewi juga menuturkan pihak RT meminta Rp100 juta atau sapi kurbannya akan dilepas ke tempat lain. Dalam hal ini Dewi sempat menuding hal ini berkaitan dengan Anies Baswedan mengingat keduanya adalah tetangga.
Karena pertanyaan itu, Dewi Perssik mendapat kritik dari warganet. Ia membuat video dan mengatakan bahwa keluhannya bukan berkaitan dengan politik.
"Kalau bilang saya berpolitik, itu salah. Kami tidak ada berpolitik siapa-siapa. Enggak ada yang berpolitik di sini," kata Dewi Perssik dalam videonya.
Baca juga:
"Jadi tolong, bukan saya yang berpolitik. Saya punya niat baik di sini, tidak ada unsur politik," lanjutnya.
Selain itu ia juga menjelaskan tidak ada niat untuk terjun ke politik. Dewi bahkan menyebut ada pihak lain uang memang berpolitik.
"Saya seniman enggak ada mencalonkan jadi siapa. Saya tidak berpolitik di sini, enggak jadi DPR, bupati, gubernur atau apa lah," tegas Dewi Perssik.
"Mereka yang berpolitik. Itu bukti baliho di depan rumah saya pas. Mediasi kami tidak ada hasilnya, kalian bisa liat videonya nanti bagaimana RT saya di sini," kata Dewi lagi.
Di tempat terpisah, pihak RT membantah bahwa mereka menolak sapi kurban Dewi Perssik. Ia merasa bingung lantaran setelah menitipkan sapi kurban kemudian asisten rumah tangga (ART) Dewi Perssik batal melakukan kurban.