Masuk Peringkat 3 Lembaga Paling Dipercaya Publik di Survei Kedai Kopi, KPK: Ini jadi Motivasi

JAKARTA - Lembaga survei Kedai Kopi menyebut 85,5 persen responden menilai kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baik. Selain itu, survei ini juga mencatat tingkat kepercayaan publik terhadap KPK berada di angka 6,90 persen.

Angka tersebut membuat komisi antirasuah duduk di posisi tiga dalam daftar lembaga yang paling dipercaya publik berada di bawah TNI yang meraih angka 7,04 persen dan Presiden RI yang meraih angka 6,98 persen. 

Menanggapi hasil survei tersebut, Plt Juru Bicara KPK bidang Penindakan Ali Fikri mengaku bersyukur dan akan menjadikannya sebagai motivasi dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sebab, lembaga ini menilai, peringkat tersebut mencerminkan ekspektasi publik terhadap kinerja mereka.

"Hasil survei tersebut sebagai cerminan ekspektasi publik kepada KPK dan ini tentu menjadi motivasi untuk kami terus bekerja sebaik mungkin," kata Ali dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa, 26 Januari.

Dia juga menegaskan, hasil survei ini tidak lantas membuat KPK menjadi jumawa. Ali mengatakan komisi antirasuah akan tetap terbuka dengan masukan dari berbagai pihak terkait dalam upaya melakukan pemberantasan korupsi.

"KPK selalu terbuka atas masukan dan kritikan dari masyarakat," tegasnya.

Diketahui, dalam survei Kedai Kopi tersebut, tingkat kepercayaan publik terhadap KPK meningkat karena maraknya operasi tangkap tangan (OTT) yang terjadi pada 2020 lalu. Menurut Direktur Eksekutif Kedai Kopi Kunto Adi Wibowo, operasi senyap memang masih menjadi indikator keberhasilan di tengah masyarakat.

"Publik mempersepsi indikator keberhasilan KPK adalah kalau ada OTT. Sehingga ketika akhir tahun kemarin ada dua OTT besar dan kemudian OTT mempengaruhi opini publik dan kepercayaan publik," kata Kunto saat merilis hasil survei tersebut, Senin, 25 Januari kemarin.

Sementara alasan kinerja komisi antirasuah belum baik karena masih banyak korupsi yang terjadi dan ada koruptor yang belum ditangkap.

Adapun survei dilaksanakan pada 4 Januari hingga 11 Januari ini, melibatkan 2.000 orang responden dengan tingkat kepercayaan 95 persen serta margin of error 2,19 persen.