Kemajuan Serangan Balasan Ukraina Lebih Lambat, Presiden Zelensky: Yang Dipertaruhkan Nyawa
JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Rabu, kemajuan serangan balasan Ukraina lebih lambat dari yang diinginkan, tapi tidak akan memaksanya untuk lebih cepat.
"Beberapa orang percaya ini adalah film Hollywood dan mengharapkan hasilnya sekarang. Tidak," kata Presiden Zelensky, mengutip Reuters dari BBC 22 Juni.
"Yang dipertaruhkan adalah nyawa orang," tandasnya.
Dalam pidato video terpisah, Presiden Zelensky menyoroti kesuksesan pasukan Ukraina. Dikatakannya, pasukan bergerak maju di front selatan dan mempertahankan garis pertahanan di timur, yang telah lama menjadi fokus serangan Rusia selama hampir 16 bulan invasi.
Dia secara khusus menyebutkan daerah Kupiansk di timur laut, di mana para pejabat militer mengatakan pasukan Rusia telah meningkatkan tekanan.
"Di sektor Kupiansk, apa pun yang direncanakan teroris Rusia, kami menghancurkan musuh. Di selatan, kami bergerak maju... Di timur, kami mempertahankan pertahanan kami," ujar Presiden Zelensky.
Diketahui, Ukraina mengatakan telah merebut kembali delapan desa dalam serangan balasan yang telah lama ditunggu-tunggu, keuntungan besar pertamanya di medan perang selama tujuh bulan.
Tetapi, pasukan Ukraina belum mencapai garis pertahanan utama yang harus disiapkan Rusia selama berbulan-bulan.
Kyiv diyakini telah menyisihkan masing-masing 12 brigade dari ribuan pasukan, yang sebagian besar belum bergabung dalam pertempuran.
Baca juga:
- Dua Kali Menaiki Titan, Pria Ini Nilai Penumpang Submersible yang Hilang Bisa Bertahan Lebih Lama dari Perkiraan
- Batas Waktu Ketersediaan Oksigen Segera Berakhir, Pencarian Submersible Titan Diperluas
- 37 Orang Terluka Akibat Ledakan Dekat Lokasi Bersejarah di Paris
- Ada Ahli Sekaligus Mantan Penyelam Militer, Mungkinkah Suara di Lokasi Pencarian Berasal dari Dalam Submersible Titan?
Meskipun kemajuan lambat di lapangan, Washington, salah satu sekutu terpenting Ukraina, dilaporkan mengkampanyekan dukungan internasional yang lebih besar untuk Kyiv di antara negara-negara yang sejauh ini tidak mengutuk invasi Rusia.
Financial Times mengatakan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan akan melakukan perjalanan ke Denmark akhir pekan ini, untuk bertemu dengan pejabat dari India, Brasil, Afrika Selatan, Turki dan mungkin China dalam upaya memperluas dukungan untuk Ukraina.