Pandangan Ahli Kesehatan Terhadap Seks Oral pada Masa Pandemi
JAKARTA - Beberapa waktu lalu Twitter dihebohkan video yang menunjukkan aksi mesum di tempat umum. Dalam video unggahan akun @iinfojaksel, tampak seorang perempuan yang sedang melakukan seks oral di tepi jalan.
Kejadian tersebut terjadi di halte Jalan Kramat Raya, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada malam hari. Si perempuan duduk di bangku halte, sedangkan si laki-laki berdiri membelakangi jalan.
Hal yang perlu diperhatikan dari kasus tersebut bukan hanya tindakan tak senonoh di muka umum, namun perilaku seks oral pada masa pandemi COVID-19. Heru H. Oentoeng, dokter spesialis andrologi dan seksologi Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, pernah membahas persoalan seks oral pada masa pandemi.
Ia menjelaskan (menjaga) kebersihan diri harus diperhatikan pada masa pandemi, termasuk sebelum dan setelah berhubungan seksual. Ia menjelaskan, salah satu hal yang menjadi sebab penyebaran COVID-19 adalah kontak langsung antarorang melalui droplet sehingga mencium pasangan tidaklah disarankan.
Baca juga:
Menurut Rajinder Yadav, ahli seksologi asal India, seks oral sebaiknya dihindari karena melibatkan mulut dan air liur atau saliva. Ia mengatakan, berciuman termasuk dalam seks oral.
"Berciuman, yang menjadi bagian penting dalam hubungan seksual harus dihindari. virus bisa ditularkan melalui saliva dan oleh karena itu seks oral perlu dihindari," ungkap Rajinder, dilansir Times of India.
Selain itu, hal yang perlu dilakukan adalah memastikan bahwa pasangan untuk melakukan hubungan seksual tidak terinfeksi COVID-19. Berdasarkan keterangan Kristin Englund dari departemen penyakit menular di Klinik Cleveland, Amerika Serikat (AS), jika status (kesehatan) pasangan belum jelas, berhubungan intim sebaiknya ditunda dahulu.