PPIH Tak Fasilitasi Ibadah Tarwiyah
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi tidak memfasilitasi jika ada jamaah yang melakukan ibadah tarwiyah pada 8 Dzulhijjah dari Mekkah menuju Mina.
"Pemerintah tidak menganjurkan karena mengingat kondisi cuaca dan banyak jemaah lansia," kata Kepala PPIH Arab Saudi Daker Mekkah Khalilurrahman, di Mekkah, Minggu, 18 Juni dilansir ANTARA.
Khalil khawatir jemaah yang melakukan tarwiyah sebelum puncak haji akan sakit saat wukuf sehingga pemerintah tidak merekomendasikan khususnya lansia untuk tarwiyah.
"Mereka yang memaksakan diri untuk tarwiyah kami minta surat pernyataan bersedia menerima konsekuensinya seperti konsumsi, penginapan itu sudah di luar tanggung jawab pemerintah," katanya.
Khalil mengatakan puncak haji 1444 H/2023 Masehi masuk dalam musim kemarau dengan tingkat cuaca di Arafah dan Mekkah mencapai 45 derajat Celcius.
"Jamaah wajib minum cukup, makanan bergizi cukup, dan banyak istirahat," kata Khalil.
Dia mengimbau jemaah haji beristirahat total dari aktivitas yang berlebihan pada lima hari sebelum puncak haji sehingga kondisi fisik terjaga.
Baca juga:
Tarwiyah merupakan proses menginapnya peserta calon haji di Mina sebelum mereka melaksanakan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Selama satu malam sebelum tiba puncak ibadah haji, jamaah melakukan perenungan akan kebesaran Allah SWT dan berdoa serta berdzikir.
Dalam sejarahnya, jemaah haji singgah di Mina untuk mengumpulkan perbekalan air sebelum menuju Arafah guna menjalani wukuf pada 9 Dzulhijjah.
Ibadah tarwiyah merupakan sunah yang bersifat anjuran, bukan wajib apalagi rukun haji sehingga jamaah tidak perlu membayar dam jika tidak melaksanakannya.