XTIE Bereksplorasi dengan Apollo-23
JAKARTA - Penyanyi sekaligus pencipta lagu asal Hong Kong, XTIE merilis album mini perdananya bertajuk Apollo-23.
XTIE menceritakan, butuh waktu cukup panjang untuk mempersiapkan album Apollo-23. Baginya, album tersebut merupakan eksplorasi XTIE tentang kehidupan, alam semesta, dan hubungan antara manusia dengan alam melalui musik cosmic pop.
“Ini merupakan album yang saya produksi sendiri dan seperti (diorama) perjalanan musik saya selama ini,” kata XTIE kepada Antara.
Album Apollo-23 dibuat dengan hati-hati agar pendengar dapat berfokus pada kekuatan mencintai diri, kemandirian, dan kebebasan. Nama Apollo-23 terinspirasi dari nama misi luar angkasa milik NASA dengan nama “Apollo” dan beresonansi dengan makna dari albumnya, yakni eksplorasi terhadap dunia luar dan menarik rasa ingin tahu yang kita miliki tentang dunia di luar planet, sambil tetap menjaga diri sendiri.
Dalam album tersebut, XTIE menyajikan 7 buah lagu pilihan dengan beberapa lagu yang sudah dirilis terpisah sebelumnya. Selain itu, ia menambahkan satu lagu bonus yang hanya tersedia dalam album fisiknya dengan judul Skin (Under The Skin Vers.). Tujuh buah lagu yang ia hadirkan dalam album Apollo-23, antara lain Flower Town, Spaceship, Virgo, Skin, FF, Field of Gold, dan Cloud 9.
Flower Town menjadi lagu pilihannya sebagai judul utama dalam album tersebut. Dalam lagu tersebut, XTIE ingin pendengarnya menemukan kedamaian batin mereka sendiri sambil mendengarkan musiknya. Lagu tersebut merupakan lagu pertama yang dirilisnya dan menceritakan bahwa XTIE ingin pendengarnya menemukan kedamaian diri sendiri.
Uniknya, XTIE sempat membuat merchandise khusus dengan memotong sebuah CD albumnya menjadi 4 bagian, lalu meletakkannya secara acak di 4 album terpisah untuk penggemar yang beruntung. Baginya, hal tersebut dilakukan agar pendengarnya dapat menemukan sendiri “cosmic” mereka dan dapat terhubung satu sama lain.
“Sebagai artis independen, membuat sebuah album dalam bentuk CD merupakan pencapaian luar biasa. Saya ingin orang-orang menemukan dunia mereka sendiri,” kata XTIE.
Baca juga:
Ke depannya, XTIE juga ingin membuat album Apollo-23 dalam bentuk pirinan hitam, yakni pemutar musik berupa piringan hitam. Namun, XTIE mengatakan akan melakukannya nanti dan belum diketahui secara pasti kapan perilisan piringan hitam tersebut karena saat ini ia masih fokus mempromosikan album CD “Apollo-23.”
Melalui album Apollo-23, XTIE berharap tidak hanya dirinya saja yang merasa “sembuh” dalam membuat album ini, tetapi orang-orang yang mendengarkannya juga dapat merasakan hal yang sama. Ia ingin kehangatan dan kebahagiaan dari lagu-lagu dalam albumnya tersebut dapat tersampaikan kepada pendengarnya.