Simak Kiat Pakar Keamanan Siber untuk Meningkatkan Keamanan Bekerja Secara Remote
JAKARTA - Popularitas bekerja secara remote semakin meningkat akibat pandemi COVID-19. Kini setelah aturan pembatasan sosial telah dicabut, banyak karyawan yang kembali bekerja di kantor.
Namun, laporan IDC menunjukkan bahwa sebagian besar (56 persen) karyawan di Asia Pasifik menginginkan pekerjaan yang fleksibel dengan opsi untuk bekerja secara hybrid di kantor dan secara remote di mana saja, pasca pandemi.
Pembicaraan seputar menerapkan kembali model kerja hybrid, telah menjadi fokus dalam beberapa bulan terakhir. Terlepas dari manfaatnya, bekerja secara hybrid tidak luput dari ancaman keamanan siber yang berisiko bagi banyak organisasi.
“Selama beberapa tahun terakhir kami telah mengamati bagaimana pelaku ancaman tidak akan berhenti untuk mengeksploitasi kerentanan keamanan organisasi, sehingga mendorong terjadinya pelanggaran data, ransomware, dan serangan lainnya,” kata Steven Scheurmann, Regional Vice President, ASEAN di Palo Alto Networks dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.
Menurut Steven, penerapan remote working atau bekerja di mana saja menempatkan karyawan di posisi yang lebih rentan terhadap serangan siber akibat jaringan dan perangkat yang tidak aman.
“Organisasi perlu mengubah strategi keamanan siber mereka agar dapat lebih cekatan dan dapat diskalakan, untuk mengimbangi ancaman siber di luar sistem keamanan di kantor,” tambahnya.
Untuk itu, sebagai pemimpin di bidang keamanan siber global, Palo Alto memberikan beberapa langkah akses aman bekerja secara jarak jauh yang umum digunakan untuk meningkatkan keamanan kerja remote.
Baca juga:
- Palo Alto Ungkap Cara Jitu Tangkas Serangan Volt Typhoon yang Targetkan Infrastruktur Vital Asia
- Google Cloud Luncurkan Kursus Gratis tentang Generative AI, Ini Caranya
- Dana Hasil Peretasan Atomic Wallet Rp521,7 Miliar Dipindahkan ke Pencampur Kripto Kelompok Peretasan Korea Utara
- Inggris Mendorong Regulasi dan Pengawasan yang Ketat bagi Pengembang AI seperti Teknologi Nuklir dan Farmasi
Jaringan Pribadi Virtual (VPN)
Koneksi VPN merupakan metode akses jarak jauh yang membantu memastikan perangkat terkoneksi dengan aman dan terenkripsi selama menjelajahi internet. VPN menjadi jalur jaringan yang aman antara pengguna dan aplikasi, baik yang berada di pusat data pribadi maupun di jaringan publik.
Zero Trust Network Access (ZTNA) 2.0
Teknologi Zero Trust Network Access (ZTNA) memberikan akses jarak jauh yang aman ke aplikasi dan layanan berdasarkan kebijakan kontrol akses yang ditentukan. Pembaruan yang dimiliki fitur Zero Trust Network Access 2.0 mengatasi keterbatasan solusi ZTNA lama dengan menyediakan koneksi yang aman untuk memberikan hasil keamanan yang lebih baik bagi bisnis yang menggunakan model kerja hybrid.
Secure Access Service Edge (SASE)
Secure Access Service Edge (SASE) merupakan pendekatan terbaru yang menggantikan perpaduan antara jaringan VPN dan point products dengan kombinasi jaringan dan keamanan jaringan yang disalurkan sebagai layanan dari cloud. SASE menggunakan langkah-langkah akses jarak jauh yang aman untuk meningkatkan keamanan kerja remote dengan mengintegrasikan jaringan area luas (WAN) dan layanan keamanan jaringan ke dalam model tunggal yang komprehensif.