Dari Turki ke Indonesia, Transplantasi Rambut Jadi Tren Atasi Kebotakan Rambut

JAKARTA - Rambut menjadi bagian penting dalam penampilan seseorang, baik laki-laki maupun perempuan. Rambut yang sehat dan lebat pun menjadi impian bagi banyak orang.

Oleh karenanya, kebotakan rambut (hair loss) menjadi salah satu masalah bagi penampilan. Hair loss bisa membuat kepercayaan diri menurun. Terutama bagi pria, kebotakan bisa membuat tampilan menjadi lebih tua dari usianya.

Namun, kebotakan rambut saat ini sudah bisa ditangani dengan mudah. Dalam waktu yang relatif singkat, transplantasi rambut (hair transplant) menjadi cara yang paling efektif untuk mengembalikan rambut, bahkan menjadi lebih sehat dan lebat.

Mengacu dari data yang dikeluarkan American Hair Loss Association, 25 persen laki-laki mulai mengalami kerontokan rambut di usia 21 tahun. Saat menginjak usia 50 tahun, ketebalan rambut 85 persen laki-laki pun akan semakin menipis.

Dari data tersebut, dr. Koray Erdogan sebagai pakar dalam hair transplant, yang sudah berpraktek dan memiliki banyak pasien dari berbagai belahan dunia mengatakan bahwa metode transplantasi rambut menjadi semakin diminati.

Koray menjelaskan, dengan menjalani operasi transplantasi rambut, seseorang bisa mendapatkan hasil maksimal dalam 6 hingga 12 bulan. Ia pun menjelaskan bahwa operasi dan prosedurnya tak rumit, dan tak perlu bolak-balik untuk terus melakukan pengecekan.

“Untuk mendapatkan hasilnya perlu waktu antara 6 sampai 12 bulan. Operasinya sendiri hanya satu hari, kalau 500 grafts yang ditanam bisa dua hari. Tiga hari setelah operasi akan dicek lagi, dan tak ada lagi pengecekan lain,” kata Koray Erdogan di The Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Sabtu, 3 Juni.

Koray Erdogan yang selama ini berpraktik di Turki pun membuka praktik hair transplant di tanah air lewat ASMED Indonesia. Ia tertarik untuk berpraktik di Indonesia setelah berhasil menangani dua orang pasiennya, Stanley Atmadja dan Sandy Kurnia Widjaja.

Bercerita mengenai pengalamannya saat ditangani dr. Koray Erdogan, Stanley menyatakan kepuasannya. Setelah mencari tahu tentang hair transplant hingga Amerika Serikat dan Korea Selatan, Stanley menyebut penanganan yang dilakukan dokter asal Turki itu sebagai yang terbaik.

“Saya dioperasi hair transplant sekitar 8 jam, karena saya transplant cukup banyak, sampai 5000 grafts. Kalau di-rate antara 1 sampai 10, case saya rasa sakitnya itu 3 lah,” tutur Stanley.

Pengalaman lain juga diungkap oleh Sandy, dimana dirinya meminta dibius total saat menjalani hair transplant. Ia menyatakan kepuasannya atas penanganan yang dilakukan dr. Koray Erdogan.

“Saya jalani operasi selama 6 jam dan full anestesi, jadi nggak ada rasa sakit. Kemudian, hasilnya rambut saya bisa terlihat di bulan ke-4 dan di bulan ke-5 sudah terlihat normal,” ucap Sandy.

Dua pasien tersebut juga menyebut cara dr. Koray Erdogan menangani pasien sangat baik dan sesuai dengan standar medis. Hal tersebut pun diakui oleh sang dokter yang memang menjalani seluruh prosedur sesuai dengan prosedur medis.

Koray juga menambahkan bahwa setiap pasiennya yang menjalani transplantasi rambut bisa memperlakukan rambutnya seperti biasa tanpa adanya pantangan khusus.

“Rambut yang ditransplantasi itu adalah rambut asli anda, jadi bisa anda perlakukan seperti apa yang anda mau. Anda bisa mengikuti berbagai trend rambut yang ada, bahkan mewarnainya. Itu tidak menjadi masalah, tapi tidak dilakukan di awal setelah operasi, setidaknya 6 bulan setelahnya,” pungkas Koray Erdogan.