Muhaimin Minta Tutup Rapat Semua Jalur Supaya Narkoba ‘Zombie’ Jangan Masuk ke RI

JAKARTA - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mendorong Pemerintah bersama instansi terkait lainnya melakukan tindakan ekstrem mencegah masuknya narkoba jenis baru di Indonesia.

Saat ini, dunia tengah dihebohkan dengan wabah narkoba zombie di Amerika Serikat (AS). Kondisi Kota Philadelphia di negara bagian Pennysylvania, AS, dilaporkan cukup mengkhawatirkan akibat maraknya pengguna narkoba Flakka yang berasal dari obat tranq atau dikenal dengan zylazine.

Para pecandu narkoba tampak berkeliaran di salah satu kawasan di Philadelphia yang dikenal sebagai pasar bebas narkotika. Banyak di antara mereka mencampur obat ini dengan heroin, fentanil, dan ekstasi yang berujung efek serius sehingga Pemerintah AS telah menetapkan kombinasi narkoba tersebut sebagai ancaman baru karena kasus overdosis dan kematian di penjuru AS terus mengalami peningkatan.

Dari video yang viral di media sosial, pecandu narkoba Flakka di Philadelphia tampak berkumpul dalam kondisi yang mengenaskan di pinggir jalan. Mereka terlihat seperti zombie karena banyak yang melamun, berjalan tanpa arah dengan tatapan kosong, bahkan sampai ada yang pingsan.

Pihak Bareskrim Polri menyatakan narkotika jenis ini belum terdeteksi di Indonesia. Muhaimin meminta Polri bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain demi memastikan Indonesia aman dari peredaran obat penenang hewan yang digunakan untuk meningkatkan efek dari narkoba jenis lainnya tersebut.

“Harus ada kerja sama lintas instansi sehingga Indonesia bisa menutup rapat masuknya narkoba yang sangat membahayakan ini. DPR juga akan turut mengawal untuk memastikan pencegahan peredaran narkoba dapat berjalan optimal,” kata Muhaimin Iskandar, Rabu 31 Mei.

Lebih lanjut, Muhaimin meminta Polri, Badan Narkotika Nasional (BNN), Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, pihak Imigrasi, Bea Cukai, seluruh Pemerintah Daerah, dan stakeholeder terkait lainnya untuk menyelaraskan program sehingga narkoba zombie tidak masuk ke Indonesia.

"Sinergi semua pihak sangat diperlukan untuk memastikan narkoba jenis ini tidak beredar di negara kita. Mulai dari tindakan preventif hingga tindak tegas pelaku peredaran narkoba," ucap Muhaimin.

Pimpinan DPR koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) ini juga menyoroti jalur masuknya narkoba ke Indonesia. Muhaimin mengatakan, pihak berwenang harus melakukan pengawasan ketat di setiap pintu masuk yang berada di wilayah Indonesia, termasuk dari jalur laut.

“Sebagai negara maritim, Indonesia punya banyak jalur masuk. Saya tegaskan, tutup akses jalur-jalur tikus sehingga kita tidak kecolongan. Tentunya ini memerlukan kerja bersama,” tuturnya.

Lebih lanjut, Muhaimin meminta Pemerintah menggencarkan sosialisasi mengenai bahaya dari narkoba Flakka. Sebab narkoba zombie yang tengah mewabah di AS telah menelan ribuan korban jiwa, bahkan telah merambah hingga ke Inggris.

Adapun dampak dari efek obat 'Tranq' itu menggerogoti daging sehingga membuat pecandunya mengalami kulit membusuk bak zombie. Berdasarkan laporan, banyak pengguna narkoba ini memiliki luka menganga terbuka, infeksi, beberapa jaringan nekrotik (mati), dan akhirnya mengarah pada amputasi.

Efek samping lain dari narkoba ini menyebabkan penggunanya gagal napas, terkena penurunan tekanan darah, dan kejang. Tak hanya berdampak pada kulit, zylazine juga menimbulkan efek kebingungan dan disorientasi.

“Sosialisasikan di berbagai lini, jika perlu bekerja sama dengan fasilitas kesehatan. Edukasi juga perlu dilakukan sampai ke sekolah-sekolah sehingga anak-anak kita memahami bahaya dari narkoba ini,” imbau Muhaimin.

Di sisi lain, kerja sama internasional dinilai juga harus semakin ditingkatkan. Muhaimin pun menyoroti pentingnya program sosial bagi anak-anak mantan pecandu narkoba mengingat salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) adalah menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia.

"Kita perlu meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain untuk pertukaran informasi, dan sebagai upaya penindakan bersama terhadap jaringan peredaran narkotika lintas negara," papar pria yang akrab disapa Gus Muhaimin itu.

“Penting juga program-program sosial bagi mantan pecandu narkotika, khususnya dari kalangan generasi muda. Karena memberantas narkoba tidak cukup hanya dengan penyitaan dan rehabilitasi. Negara harus bisa memastikan mantan pecandu kembali diterima oleh masyarakat dan bisa mendapat pekerjaan,” sambung Muhaimin.

Legislator dari Dapil Jawa Timur VIII tersebut menambahkan, edukasi dan sosialisasi juga perlu diberikan kepada orang tua, mengingat garda terdepan pencegahan narkoba berasal dari keluarga. Selain itu, kata Muhaimin, peran serta dari lingkungan masyarakat juga penting karena dapat menentukan pergaulan dari anak.

"Orang tua dan keluarga adalah garda terdepan melawan ancaman narkoba. Orang tua harus memberi pondasi yang kuat sehingga anak-anak tidak tergoda melakukan penyalahgunaan narkotika. Dan pastikan anak bertumbuh di lingkungan masyarakat yang sehat,” ujar mantan Menakertrans itu.

Dengan membangun ikatan yang kuat antara orang tua dan anak, menurut Muhaimin, hal tersebut dapat menjadi kunci untuk membantu remaja mengatasi tekanan sosial yang dapat menyebabkan mereka terpengaruh jerat narkoba.

"Orang tua yang hadir, terlibat, dan terbuka untuk mendengarkan masalah anak-anak mereka dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan diri yang diperlukan untuk menolak godaan narkoba," kata Muhaimin.

Untuk generasi muda sendiri, Muhaimin mengingatkan agar selalu waspada dan jangan sampai terpengaruh untuk mencoba narkotika

“Narkoba dapat menghancurkan kehidupan generasi muda. Dan masa depan bangsa ini berada di tangan kalian. Jadi jauhi narkoba sehingga kalian dapat membawa Indonesia semakin maju," pesannya.

Untuk itu, Muhaimin mengajak generasi muda agar terlibat dalam aktivitas positif. Ia mendorong kalangan muda untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, olahraga, seni, dan kegiatan produktif lainnya.

"Dengan membangun kecerdasan emosional dan keterampilan sosial, generasi muda dapat menghindari pengaruh narkoba. Perbanyak kegiatan yang dapat mengasah kemampuan sehingga kalian dapat bertumbuh menjadi pemimpin hebat dan SDM unggul,” tutup Muhaimin.