Italia Berencana Dirikan Dana Investasi AI Didukung oleh Cassa Depositi e Prestiti
JAKARTA - Pemerintah Italia berencana mendirikan sebuah dana investasi yang didukung oleh lembaga keuangan negara Cassa Depositi e Prestiti (CDP) untuk mendorong investasi dalam perusahaan startup yang bergerak di bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Hal ini diungkapkan oleh wakil menteri kabinet, Alessio Butti, pada Selasa, 30 Mei.
"Lembaga investasi yang akan datang ini akan "mendorong studi, riset, dan pemrograman dalam bidang AI di Italia," ungkap Butti dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters.
Penyebaran AI dan otomatisasi yang semakin pesat, serta perkembangan cepat alat seperti ChatGPT, telah menarik perhatian politisi dan regulator di seluruh dunia.
Banyak ahli berpendapat bahwa regulasi baru diperlukan untuk mengatur AI karena dampak potensialnya terhadap keamanan nasional, pendidikan, dan lapangan kerja.
Baca juga:
- Jensen Huang: Kecerdasan Buatan Mengakhiri Jurang Digital dan Membuka Jalan bagi Semua Orang Menjadi Programmer
- Wisatawan Kecewa Kebijakan Larangan Pembayaran Kripto di Bali, Ancam Tak Berkunjung
- Nvidia dan MediaTek Berkolaborasi dalam Teknologi Infotainment Kendaraan Canggih dengan Kecerdasan Buatan
- Nvidia Membangun Superkomputer AI Terkuat di Israel dengan Performa Hingga Delapan Exaflops
"Pemerintah sedang memantau perkembangan dalam bidang kecerdasan buatan, sebuah bidang di mana perlu ada keseimbangan antara hak asasi manusia dan evolusi teknologi," kata Butti.
"Kami bertujuan untuk meningkatkan kemandirian industri Italia dan mengembangkan kapasitas nasional kami dalam mengembangkan keahlian dan riset di sektor strategis seperti ini," ujat Butti.
Sumber pemerintah Italia yang dikutip oleh Reuters mengungkapkan bahwa Roma berencana mengalokasikan sekitar 150 juta euro (sekitar 2,5 triliun rupiah) untuk meluncurkan dana tersebut.
Diperkirakan CDP akan menginvestasikan sumber daya sendiri dalam skema ini melalui CDP Venture Capital, sebuah dana dengan aset di bawah pengelolaan senilai sekitar 3,2 miliar euro (sekitar 53,7 triliun rupiah).