Istana Bantah Jokowi 'Cawe-cawe' untuk Pengaruhi Hasil Pilpres 2024

JAKARTA - Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung membantah Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengintervensi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tak ada niatan tersembunyi.

Hal ini disampaikan Pramono menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang sempat mengaku akan cawe-cawe atau ikut campur di Pilpres 2024. Momen tersebut terjadi saat dia bertemu dengan pemimpin media di Istana Merdeka pada Senin, 29 Mei.

"Oh, enggak. Bukan cawe-cawe kemudian untuk mempengaruhi hasil pemilu. Sama sekali enggak," kata Pramono, Selasa, 30 Mei.

Pramono menjelaskan Jokowi berniat ikut campur di Pemilu 2024 hanya sebatas untuk memastikan pesta demokrasi berjalan dengan baik. Karena dia ingin siapapun yang menang bisa melanjutkan program kerjanya.

"Cawe-cawe itu (maksudnya, red), menciptakan pemilunya berlangsung dengan baik," tegasnya.

Salah satu yang ingin dilanjutkan Jokowi adalah kebijakan hilirisasi hingga pembangunan ibu kota baru di Kalimantan. "Karena mememang IKN juga mendapat antusias yang luar biasa dari investor dari luar negeri," ujar Pramono.

Diketahui, Presiden Joko Widodo bertemu dengan para pemimpin redaksi media massa dan juga pegiat media di Istana Merdeka Jakarta. Perbincangan dilakukan sekitar 2 jam dan diikuti Menteri Serketariat Negara Pratikno dan juga Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Dalam pertemuan itu, Jokowi mengaku akan ikut cawe-cawe politik di Pemilu 2024. Namun, langkahnya ini bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan, melainkan untuk memastikan pembangunan di pemerintahannnya saat ini dilanjutkan oleh kepala negara berikutnya.