Presiden Erdogan dan El Sisi Sepakati Pemulihan Hubungan Diplomatik, Segera Tunjuk Duta Besar Masing-masing
JAKARTA - Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyepakati "segera dimulainya peningkatan hubungan diplomatik, pertukaran duta besar," kata Kantor Kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan pada Hari Senin.
Presiden El Sisi berbicara dengan Presiden Erdogan melalui sambungan telepon, untuk mengucapkan selamat atas kemenangannya dan terpilih kembali sebagai presiden, melansir Reuters 30 Mei.
Sementara itu, Direktorat Komunikasi Kepresidenan Turki mengatakan, Presiden El Sisi yang menelpon Presiden Erdogan, seperti mengutip Daily Sabah.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pemimpin juga membahas berbagai isu, termasuk ekonomi dan langkah-langkah yang harus diambil untuk memperdalam hubungan Turki-Mesir, serta mengatasi masalah-masalah regional.
Presiden El Sisi termasuk salah satu pemimpin yang menelepon Presiden Erdogan setelah gempa bumi, menyampaikan belasungkawa kepada para korban gempa.
Diketahui, hubungan diplomatik antara Turki dan Mesir berlangsung di tingkat kuasa usaha, sejak kudeta militer Mesir yang menggulingkan almarhum Presiden Mohammed Morsi tahun 2013.
Sejarah Mesir yang terkait dengan dominasi Ottoman di Turki, membuat kedua negara yang berada di seberang Laut Mediterania ini tetap dekat selama berabad-abad.
Hubungan diperbaharui pada tahun 1925, ketika Republik Turki yang masih muda menjalin hubungan diplomatik dengan Kairo pada tahun 1925, tetapi butuh lebih dari dua dekade sebelum Turki menunjuk seorang duta besar untuk Mesir.
Baca juga:
- China Tolak Permintaan AS untuk Gelar Pertemuan Menteri Pertahanan, Analis: Membuat Ketegangan Meningkat
- Pembantu Presiden Zelensky Sebut Rencana Perdamaian Ukraina Satu-satunya Cara Mengakhiri Perang dengan Rusia
- Kecam Aktivitas Militer AS dan Korea Selatan, Korea Utara Luncurkan Satelit Mata-mata Bulan Depan
- Amerika Serikat dan Arab Saudi Sebut Faksi Militer Sudan yang Bertikai Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata
Setelahnya, hubungan kedua negara pada umumnya stabil kecuali untuk beberapa periode penangguhan pada tahun 1960-an, dan mencapai puncaknya ketika Morsi terpilih sebagai presiden pada tahun 2012.
Setelah Morsi digulingkan, Turki tetap menjalin hubungan dengan Kairo sebelum menurunkan hubungan diplomatik pada tahun 2013, namun hubungan ekonomi mayoritas tidak terganggu.