Material Kayu Penuhi Permukiman, Ribuan Warga Terdampak Banjir di Balinggi Parigi Moutong
PARIGI MOUTONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengatakan sekitar 3.555 jiwa atau 1.082 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Kecamatan Balinggi, kabupaten setempat.
"Kecamatan Balinggi menjadi daerah terdampak parah bencana hidrometeorologi pada Senin (29/5) malam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong Amiruddin dikutip ANTARA, Selasa, 30 Mei.
Dia menjelaskan di kecamatan tersebut sekitar 36 unit rumah terdampak, 24 diantaranya di Desa Balinggi, tujuh di Desa Suli Induk, dan lima unit di Desa Antasari, termasuk lima sekolah dasar ikut terdampak di Kecamatan Balinggi dan Torue.
Data sementara BPBD setempat, dari peristiwa itu dua rumah hanyut terseret banjir, dua unit rumah rusak berat, lima unit rusak ringan, dan satu uni rumah ibadah mengalami rusak ringan di Desa Catru Karya.
"Peristiwa ini menelan satu korban jiwa atas nama Ni Ketut Kayun usia 70 tahun warga Desa Balinggi Jatih," ucapnya.
Dia memaparkan peristiwa banjir dipicu intensitas hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin (29/5) sekitar Pukul 16:00 WITA hingga malam hari, akibatnya 14 desa terendam di Kecamatan Balinggi dan Torue.
Dilaporkan, relawan ikut membantu membersihkan rumah warga dari material lumpur dan sisa potongan kayu terbawa arus. Pembersihan juga dilakukan menggunakan alat berat.
Baca juga:
- Ombudsman Anggap KPK Tak Kooperatif Terkait Aduan Dugaan Maladministrasi Pencopotan Brigjen Endar
- Pj Gubernur DKI Bentuk Satgas Penilai Infrastruktur Tahan Gempa, Menara Saidah Hingga Kalibata City Jadi Sasaran
- KPU Upayakan Transparansi Pelaporan Dana Kampanye Lewat Sidakam, Bisa Diakses KPK hingga PPATK
- Tak Hanya Pemenangan Ganjar, PDIP-PPP Bahas Pileg 2024
"Satu unit alat berat sudah dikerahkan melakukan normalisasi sungai di Desa Balinggi," ujarnya.
Saat ini kebutuhan mendesak makanan siap saji, mereka tidak bisa memasak karena rumah warga masih terendam material lumpur.
"Relawan terlibat saat ini TRC BPBD setempat, TNI/Polri, PMI, Tagana, dan pemerintah kecamatan setempat. Kami juga terus melakukan pembaharuan informasi atau kaji cepat," katanya.