Pidato Kemenangannya di Bakhmut Diabaikan Media Pemerintah, Kepala Bos Grup Wagner Sebut Ada Larangan Kremlin
JAKARTA - Kepala tentara bayaran Grup Wagner mengatakan, dirinya yakin pejabat senior di Kremlin telah melarang pemberitaan mengenai dirinya di media pemerintah, memperingatkan pendekatan yang menyesatkan seperti itu akan menimbulkan reaksi balik dari rakyat Rusia dalam beberapa bulan.
Yevgeny Prigozhin, pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, adalah anggota paling mencolok dari lingkaran Presiden Vladimir Putin yang mendapatkan ketenaran luas dalam perang 15 bulan di Ukraina.
Prigozhin, seorang pemilik restoran yang menyindir minggu lalu bahwa julukannya harus "tukang daging (jaga, red) Putin" daripada "koki Putin", merebut Kota Bakhmut di Ukraina awal bulan ini. Tetapi, perannya dalam kemenangan itu diremehkan di televisi pemerintah.
Pria berusia 61 tahun itu telah membuat nama untuk dirinya sendiri dengan menerapkan disiplin brutal pada tentara bayarannya, menggunakan bahasa cabul dan bahasa gaul penjara untuk menghina petinggi militer Presiden Putin, termasuk Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
Sebagai tanda seberapa jauh Prigozhin dianggap telah melanggar tabu Rusia Putin, televisi pemerintah mengabaikan jatuhnya Bakhmut selama 20 jam, tidak menyiarkan pidato kemenangan Prigozhin.
Ditanya tentang apa yang tampaknya menjadi larangan untuk meliputnya di media pemerintah, Prigozhin menggunakan serangkaian peribahasa Rusia untuk mengolok-olok mereka yang bertanggung jawab: "Yang dilarang selalu lebih manis," melansir Reuters 29 Mei.
"Wagner bukanlah sepotong sabun licin yang biasa didorong oleh para birokrat ke mana-mana; Wagner adalah penusuk, stiletto yang tidak bisa Anda sembunyikan," terang Prigozhin.
"Saya sangat yakin mereka telah melarang (meliput)," tandasnya.
"Para birokrat tingkat tinggi itu, menara-menara Kremlin itu, berusaha menutup mulut semua orang, sehingga mereka tidak berbicara tentang Wagner hanya akan memberikan dorongan lain kepada rakyat," tandasnya.
Pendekatan seperti itu, kata Prigozhin, akan memicu reaksi balik dari rakyat Rusia.
"Dalam jangka panjang, jangka panjang adalah dua atau tiga bulan, mereka akan menerima tamparan jari dari orang-orang karena mencoba menutup mulut dan telinga semua orang," jelas Prigozhin.
Terpisah, Kremlin dan Kementerian Pertahanan Rusia mengabaikan ledakan Prigozhin, yang tampaknya melanggar aturan sistem politik yang dikontrol ketat buatan Putin, sejak dia memenangkan jabatan tertinggi di Kremlin pada hari terakhir tahun 1999.
Kremlin, yang tidak menanggapi permintaan komentar, mengatakan semua tujuan "operasi militer khusus" di Ukraina akan tercapai, meskipun apa yang dikatakannya adalah perang proksi yang dilancarkan oleh Barat untuk melawannya.
Diketahui, setelah Prigozhin mengklaim kemenangan atas Bakhmut, Kremlin membutuhkan waktu 10 jam untuk mengeluarkan pernyataan 36 kata, memberi selamat kepada Wagner dan unit angkatan bersenjata yang berhasil "membebaskan" Artyomovsk, nama era Soviet untuk Bakhmut yang digunakan oleh Rusia. Tapi, nama Prigozhin tidak disebutkan.
Baca juga:
- Serukan Perpanjangan Gencatan Senjata, AS dan Arab Saudi Sebut Pelanggaran Hambat Bantuan Kemanusiaan
- Erdogan Menangi Pilpres: Presiden Biden, Putin, hingga Pemimpin Israel dan Palestina Berikan Ucapan Selamat
- Puji AU Ukraina Setelah Serangan Drone Besar-besaran Rusia, Presiden Zelensky: Kalian Pahlawan
- Menangi Pemilihan Presiden, Erdogan: Pemenangnya 85 Juta Warga Turki, Waktunya Bersatu dan Mengesampingkan Perselisihan
Dalam pesan audio pada Hari Minggu, Prigozhin mengatakan 72.000 tentara Ukraina telah tewas di "penggiling daging" Bakhmut dan sekitar 100.000 hingga 140.000 tentara Ukraina terluka.
Reuters tidak dapat memverifikasi penghitungan kerugaian perang dari kedua belah pihak. Baik Ukraina maupun Rusia tidak mempublikasikan jumlah korban tewas. Tetapi, Kyiv mengatakan kerugian Rusia di Bakhmut sangat besar, karena pihak yang menyerang.
Sementara itu, Kyiv juga bersikeras bahwa pasukannya masih menguasai sebagian kecil kota strategis tersebut.