Protes Pelarangan Jet Pribadi, Aktivis: Sejam Terbang, Keluarkan Satu Ton CO2

JAKARTA - Sekitar seratus aktivis iklim menggelar unjuk rasa yang menuntut pelarangan jet pribadi, mempengaruhi penerbangan di Bandara Jenewa, Swiss pada Hari Selasa, serta memblokir pintu masuk ke sebuah pameran pesawat di acara jet bisnis terkemuka di Eropa.

Protes tersebut berlangsung di landasan pacu di mana jet-jet bisnis dari perusahaan-perusahaan seperti Airbus dan Gulfstream dipamerkan, dengan para aktivis membawa papan bertuliskan "#LarangJetPribadi" dan "PERINGATAN: Jet pribadi menenggelamkan harapan kita."

Mereka duduk di bawah jet-jet tersebut dengan mengenakan rompi kuning cerah, memblokir jalan masuk untuk mencegah calon pembeli naik ke pesawat, saat pihak keamanan bergegas untuk membubarkan mereka dari area tersebut.

Empat orang dirawat karena luka-luka, termasuk para demonstran dan petugas keamanan, kata pihak Bandara Jenewa dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan, semua penerbangan ditangguhkan selama satu jam, dengan penundaan yang diperkirakan akan terjadi sepanjang hari.

Protes ini terjadi ketika konferensi industri di dekat bandara, menandai penjualan pertama pesawat jet bermesin ganda terbesar di dunia sebagai pesawat pribadi.

Itu pesawat Boeing 777-9 yang dirancang untuk mengangkut sekitar 400 penumpang sebagai pesawat komersial. Boeing tidak mengungkapkan siapa pembelinya maupun nilai kesepakatannya.

Para aktivis iklim telah lama mempermasalahkan emisi karbon yang tinggi per orang yang terkait dengan jet pribadi, karena perkiraan menunjukkan penggunaan jet pribadi telah meningkat hampir dua kali lipat secara global dalam dua dekade terakhir.

"Dalam satu jam saja, sebuah jet pribadi dapat mengeluarkan hingga satu ton CO2 - dua kali lipat dari rata-rata konsumsi tahunan satu orang yang tinggal di Afrika," ujar Klara Maria Schenk, seorang juru kampanye transportasi untuk kelompok lingkungan hidup Greenpeace.

Sementara, industri penerbangan mengatakan mereka melakukan segala yang mereka bisa, untuk meningkatkan penggunaan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan, yang menghasilkan lebih sedikit emisi karbon daripada bahan bakar jet konvensional dan untuk membawa inovasi agar penerbangan menjadi lebih efisien.

Sektor ini mengakui bahwa mereka memiliki masalah citra dalam hal dampak iklim. Tetapi, para eksekutif di konferensi tersebut berulang kali menunjukkan komitmen mereka untuk mengurangi karbon.

"Kita perlu bekerja lebih keras di Eropa, karena badan-badan Eropa tidak sepenuhnya yakin ... ini benar-benar sedikit bertentangan dengan bisnis penerbangan," ujar Eric Trappier, CEO Dassault Aviation pada panel pra-konferensi tentang keberlanjutan pada Hari Senin.

"Kita perlu secara kolektif mencoba menjelaskan kepada mereka tentang penggunaan bisnis dan pentingnya bisnis dalam kebangkitan ekonomi," lanjutnya.

Diketahui, aula Palexpo menjadi tempat berlangsungnya konferensi yang menampilkan sejumlah inovasi ramah lingkungan, termasuk pesawat lepas landas dan pendaratan vertikal elektrik (eVTOL) pada Hari Selasa.

Tiga lusin pengunjuk rasa yang mengendarai sepeda, yang dipimpin oleh kelompok lingkungan hidup, actif-trafiC, berdiri di depan tempat tersebut sambil membawa spanduk dalam bahasa Prancis yang bertuliskan "Penerbangan pribadi membunuh."