Rusia Klaim Sukses Patahkan Serangan Lintas Batas dari Ukraina, Tewaskan 70 Orang Nasionalis
JAKARTA - Militer Moskow mengatakan pada Hari Selasa, pihaknya telah mengalahkan gerilyawan yang menyerang wilayah perbatasan Rusia dengan kendaraan lapis baja sehari sebelumnya, menewaskan lebih dari 70 orang "nasionalis Ukraina" dan mendorong sisanya kembali ke Ukraina.
Dalam apa yang tampaknya menjadi salah satu serangan terbesar dari Ukraina sejak perang dimulai 15 bulan lalu, dua kelompok bersenjata anti-Kremlin yang diklaim mempekerjakan orang Rusia yang berbasis di luar negeri mengatakan bertanggung jawab atas serangan di wilayah Belgorod Rusia.
Kementerian Pertahanan Rusia, yang menyalahkan pihak berwenang Ukraina, mengatakan pasukannya telah mengepung pejuang musuh dan mengalahkan mereka dengan "serangan udara, tembakan artileri serta unit perbatasan".
Sebuah pernyataan kementerian mengatakan, lebih dari 70 pejuang Ukraina tewas, dengan empat kendaraan lapis baja serta lima truk pikap hancur.
"Sisa-sisa kaum nasionalis didorong kembali ke wilayah Ukraina, di mana mereka terus terkena tembakan sampai mereka benar-benar dimusnahkan," tambah kementerian, melansir Reuters 24 Mei.
Sementara itu, Gubernur Belgorod mengatakan satu warga sipil tewas "di tangan angkatan bersenjata Ukraina". Reuters tidak dapat memverifikasi pernyataan tersebut.
Terpisah, salah satu dari dua kelompok pejuang - Korps Sukarelawan Rusia (RVC) - mengatakan di media sosial: "Suatu hari kami akan datang untuk tinggal."
Dalam pernyataan selanjutnya, kelompok itu membantah pasukannya telah dipukul mundur. "Korps Sukarelawan Rusia tidak mengalami kerugian," katanya.
Sementara, kelompok kedua, Freedom of Russia Legion, mengatakan telah "mendemiliterisasi" sebuah perusahaan senapan bermotor Rusia dan menghancurkan kendaraan lapis baja. Dikatakan pernyataan Rusia tentang menggagalkan serangan itu menggambarkan "kerugian imajiner".
"...Pasukan (Presiden Vladimir, red) Putin tidak membedakan diri mereka dengan keberhasilan apa pun di masa lalu," tulis mereka dalam sebuah unggahan media sosial.
"...Sementara mereka dengan pengecut bersembunyi di semak-semak, kami akan bergerak maju menuju tujuan kami -- pembebasan total Rusia!," sambung mereka.
Baca juga:
- Kepala Intelijen Jerman Sebut Rusia Mampu Melakukan Operasi Militer Khusus untuk Waktu yang Lama
- Soroti Kemajuan Program Nuklir Iran, Jenderal Tertinggi Israel Sebut-sebut Pengambilan Tindakan
- PM Hungaria Orban: NATO Enggan Kirim Pasukan, Ukraina Tidak akan Menang di Medan Perang
- Pulang dari KTT G7 di Jepang, Presiden Zelensky Temui Marinir Ukraina yang Berada di Garis Depan Donetsk
Di Moskow, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia sedang melakukan "operasi militer khusus" di Ukraina untuk memastikan insiden seperti itu tidak terulang.
"Ini sekali lagi menegaskan, militan Ukraina melanjutkan aktivitas mereka melawan negara kami. Ini membutuhkan banyak upaya dari kami, dan upaya ini terus berlanjut," jelas Peskov.
Ditanya tentang laporan bahwa penyerang adalah etnis Rusia dan bukan etnis Ukraina, Peskov mengatakan: "Mereka adalah pejuang Ukraina dari Ukraina. Ada banyak etnis Rusia yang tinggal di Ukraina. Tapi mereka masih militan Ukraina."