Sandiaga Nilai Festival Musik Jazz Dorong Pencapaian Target 8,5 juta Wisatawan Mancanegara

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menargetkan festival musik jazz di Indonesia bisa menarik wisatawan dan mendorong pencapaian target 8,5 juta wisatawan mancanegara dan 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara.

"Kemenparekraf berharap acara seperti ini dapat menebar harapan dan semangat yang bisa dijadikan momentum kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Mendorong kebangkitan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja," kata Sandiaga dikutip dari Antara, Rabu.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kata Sandiaga, mengapresiasi dan mendukung penyelenggaraan konser musik, baik yang menampilkan musisi lokal maupun internasional. Perhelatan musik jazz dinilai bisa menarik penonton lintas generasi dan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung.

Sementara itu, dalam keterangan tertulis yang sama, Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf Dessy Ruhati mengatakan Kementerian memberikan dukungan acara berupa kolaborasi dan fasilitasi dalam pelaksanaan proses kemudahan izin dan dukungan amplifikasi publikasi dan promosi.

"Kami berharap dengan tidak adanya lagi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), penonton dapat membeli tiket dan (jumlah penonton) meningkat dibanding tahun sebelumnya," kata Dessy.

Dessy juga mengingatkan penyelenggara konser musik untuk memperhatikan berbagai aspek, terutama yang berkaitan dengan keamanan, manajemen risiko, dan manajemen kerumunan.

"Kenyamanan dan keselamatan penonton jadi perhatian utama," ujar Dessy.

Direktur Utama Java Festival Production Dewi Gontha mengungkapkan persiapan gelaran tahunan Jakarta International Java Festival 2023, yang berlangsung pada awal Juni mendatang, sudah mencapai 80 persen. Musisi mancanegara yang akan tampil di acara itu dijadwalkan mulai berdatangan pada pekan depan.

Divisi Program Java Festival Production Nikita Dompas menuturkan akan banyak suguhan menarik termasuk beberapa suguhan spesial berupa kolaborasi antara musisi internasional dengan musisi lokal.

"Kolaborasi itu DNA Java Jazz Festival, karenanya kolaborasi musisi internasional dan lokal selalu kita hadirkan," kata Nikita.