Menparekraf Harapkan Banyuwangi Jadi Destinasi Penopang Capaian Target Parekraf Nasional pada 2023
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno (tengah). (Foto: Dok. Kemenparekraf)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, bisa menjadi salah satu daerah penopang capaian target pariwisata dan ekonomi kreatif nasional pada 2023.

Menparekraf Sandiaga mengatakan, target capaian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional tahun 2023 meningkat dari target tahun 2022. Salah satunya adalah wisatawan nusantara yang mencapai 1,2 miliar-1,4 miliar pergerakan.

"Tahun ini (2022) target hanya 700 sampai 750 juta berarti, kan, (meningkat) dua kali lipat. Kalau kami lihat beberapa andalan yang bisa dijadikan pengembangan itu, ada salah satunya adalah Banyuwangi," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 30 Desember.

Selain wisatawan nusantara, kata Sandiaga, pihaknya juga menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara dapat meningkat dari 3,6 juta pada 2022, menjadi 3,5 juta-7,4 juta kunjungan pada 2023, sehingga devisa pariwisata meningkat menjadi 2,07-5,95 miliar dolar AS.

"Mudah-mudahan Banyuwangi bisa menyumbang pencapaian target-target parekraf di 2023," katanya.

Sandiaga juga optimistis Banyuwangi dapat menopang capaian target tersebut karena kabupaten yang berada di ujung paling timur Pulau Jawa ini memiliki beragam potensi, salah satunya penyelenggaraan event yang berlangsung sepanjang tahun.

"Menurut saya, ini menjadi sebuah inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk menghadirkan event, seperti Festival Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival, dan lainnya," tutur dia.

"Saya harapkan ke depan dapat terus berkembang menjadi event internasional, sehingga para wisatawan ini juga datang untuk melihat event-event berkelas dunia," tambahnya.

Berdasarkan data Grab Indonesia dari tahun 2019-2022, rata-rata 98,5 persen wisatawan yang hadir di Jawa Timur merupakan wisatawan nusantara.

Sedangkan, pada 2022, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Timur naik 5,6 kali dibandingkan tahun 2021 dan berkontribusi pada dampak ekonomi sebesar 68 persen.

Banyuwangi yang diketahui memiliki destinasi unggulan juga produk ekonomi kreatifnya harus mampu memiliki daya saing, bukan hanya untuk wisatawan nusantara juga wisatawan mancanegara, seperti produk fesyen yang sudah memiliki keunggulan, sehingga bisa menjadi produk yang memiliki nilai tambah.

Lebih lanjut, kata Sandiaga, pihaknya akan terus menyiapkan program dalam mendukung pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Banyuwangi, seperti Beli Kreatif Desa Wisata (BetiDewi) dan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), serta pendukungan ekonomi kreatif melalui fasilitasi pelaku kreatif, fasilitasi kekayaan intelektual, Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Planogram, dan onboarding pelaku ekraf di marketplace.

"Saya ingin menyiapkan para pelaku ekonomi kreatif dan pariwisata di Banyuwangi untuk menyambut 2023 ini yang penuh peluang. Kami harus berjuang agar terbuka peluang baru lapangan kerja yang tercipta untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.