Sandiaga Harapkan Kolaborasi dengan Swasta Gerakkan Industri Parekraf
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam konferensi pers Jakarta Internasional BNI Java Jazz Festival di Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2023). ANTARA/HO-Kemenparekraf

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengharapkan semakin banyak kolaborasi antara pemerintah dan swasta dalam melaksanakan kegiatan yang menggerakkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga terkait acara musik Java Jazz Festival yang telah 18 tahun berlangsung dan digandrungi oleh berbagai kalangan dan usia. Acara itu, menurut dia, menjadi bagian pengembangan ekonomi kreatif di Tanah Air.

“Estimasi lapangan kerja 10.000 yang terdampak secara tidak langsung. Ini secara masif sekali dan kita bangga ada line khusus untuk musisi internasional di Bandara Soekarno Hatta dan kita mengharapkan agar acara seperti ini bisa dilaksanakan di lima Destinasi Super Prioritas kita,” ujar Sandiaga dalam keterangannya dilansir ANTARA, Sabtu, 3 Juni.

Sandiaga pun mengapresiasi keterlibatan pelaku swasta yang mengakomodir berbagai pihak untuk menyelenggarakan acara tersebut.

Menparekraf mengatakan, Festival seperti ini layak diselenggarakan, sebab berdasarkan data 10-15 persen wisatawan mancanegara berada di segmen ini. Selain itu target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara pada saat ini potensial dapat dipenuhi dari segmen ini.

Kemudahan berupa fasilitasi event besar di Indonesia juga diharapkan Sandiaga mampu memberikan dampak ekonomi dan menciptakan lapangan kerja tercipta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Sementara itu, Presiden Direktur Java Festival Production Dewi Gontha menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan beberapa pihak dan pemerintah terutama dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang bertekad memajukan destinasi, sektor ekraf, dan UMKM.

Dewi menyebut, Java Jazz dipertahankan si Indonesia untuk menarik wisatawan mancanegara berkunjung.

“Festival ini dipertahankan di Indonesia karena untuk menarik minat wisatawan dan destinasi yang direkomendasi untuk mengadakan festival jazz di lima Destinasi Super Prioritas karena destinasi tersebut untuk memudahkan wisatawan mancanegara,” ujar Dewi Gontha.

Kemudian rantai pasok dalam acara festival ini, lanjut Dewi, melibatkan beberapa pelaku ekraf, kuliner, fesyen, dan lainnya.