Gubernur Bengkulu: Mundur dari ASN Jika Ingin Terlibat Politik Praktis
BENGKULU - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menekankan kepada jajarannya untuk tetap menjaga netralitas dan integritas aparatur sipil negara atau ASN selama pemilu serta menyarankan ASN untuk mengundurkan diri jika memang sangat ingin terlibat politik praktis.
"Kalau memang sudah semangat sekali untuk ke situ, ya mundur saja dari PNS dan ikut politik. Seperti saya yang juga dulu dari PNS terjun ke politik," kata Gubernur Rohidin Mersyah dilansir ANTARA, Selasa, 23 Mei.
Gubernur Rohidin menekankan agar para ASN untuk benar-benar tidak terlibat kegiatan kampanye, atau hanya sekedar dukung mendukung calon peserta pemilu.
"Ini tidak saja yang riil di lapangan, tetapi juga di media sosial, tidak boleh berkampanye dukung-mendukung, apalagi kalau menjadi pengurus partai," kata dia.
Gubernur mengingatkan hal itu karena akan ada sanksi menunggu para ASN yang tidak menjaga netralitas dan integritas dengan terlibat politik praktis. Hal itu sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Baca juga:
- Kasus Gratifikasi Eks Bupati Sidoarjo, KPK Periksa Bos Maspion Group Alim Markus Besok
- Bos Kopi Kapal Api Dicecar KPK Soal Dugaan Aliran Duit Asing ke Eks Bupati Sidoarjo
- Menparekraf Sandiaga Jalin Komunikasi dengan MUI soal Konser Coldplay
- Bareskrim Polri Bakal Tetapkan Tersangka yang Sembunyikan Buronan Dito Mahendra
Rohidin menjelaskan sampai proses tahapan verifikasi bakal calon anggota legislatif yang digelar KPU saat ini, kondisi keamanan dan ketertiban di Provinsi Bengkulu dalam keadaan kondusif.
Menurut dia, tidak ada gejolak politik maupun keamanan selama tahapan penyelenggaraan Pemilu 2024 yang telah diselenggarakan sejak Juni 2022 lalu.
"Tahapan sudah berjalan sebagaimana regulasi yang dikeluarkan, yakni dengan sistem proporsional terbuka, karena itu regulasi yang ada sekarang. Saat ini sudah pada tahapan verifikasi para bakal calon dari semua partai politik peserta pemilu untuk legislatif," ujarnya.