Kembali Jadi Korban Rasisme, Vinicius Junior: Maaf, Spanyol Terkenal sebagai Negara Orang Rasis

JAKARTA - Pemain Real Madrid, Vinicius Junior, kembali mengalami tindakan rasis dari penonton saat timnya bertandang ke markas Valencia, Senin, 22 dini hari WIB. Pemain sayap berusia 22 tahun itu sampai harus menunjuk ke bangku penonton setelah mendapati pelecehan verbal dari pendukung tuan rumah saat timnya kalah 0-1.

Kiper Madrid Thibaut Courtois mengatakan, telah mendengar sorakan yang menggunakan kata-kata "monyet" pada awal laga. Pelatih Madrid Carlo Ancelotti juga merasakan "atmosfer rasis"di Mestalla.

Setelah laga, pemain asal Brasil itu mengatakan La Liga adalah tempatnya orang-orang rasis. Pasalnya, ini bukan pertama kalinya Vinicius mendapat perlakuan tak mengenakkan itu.

"Ini bukan kali pertama, bukan kedua dan bukan yang ketiga. Rasisme itu normal di La Liga. Kompetisi ini mengira itu normal, federasi (Spanyol) juga berpikir itu normal dan lawan-lawan mendukungnya," tulis Vinicius di Instagram.

"Liga ini dulunya rumah dari Ronaldinho, Ronaldo, Cristiano (Ronaldo) dan (Leo) Messi, sekarang menjadi milik orang-orang rasis. Bangsa yang cantik, yang menerima saya dan yang saya cintai, tetapi yang telah setuju menunjukkan citra negara rasis ke dunia."

"Saya minta maaf kepada warga Spanyol yang tidak setuju, tapi hari ini, di Brasil, Spanyol terkenal sebagai negara orang-orang rasis. Sayangnya, atas semua hal yang terjadi setiap pekan, saya tidak punya cara untuk membelanya. Saya setuju," lanjutnya.

Kompetisi teratas di Spanyol itu menyatakan telah secara "proaktif dalam menghadapi semua insiden rasis" yang melibatkan Vinicius yang diusir dari lapangan karena cek-cok dengan pemain Valencia pada pertandingan Minggu itu.

La Liga menyatakan mereka sedang menginvestigasi apa yang terjadi di Mestalla dan akan mengambil tindakan hukum yang tepat apabila ujaran kebencian terbukti.

"La Liga telah mengajukan keluhan (kepada otoritas terkait) pada sembilan kesempatan dalam dua musim terakhir," demikian pernyataan mereka seperti dikutip AFP via Antara.

"La Liga telah memerangi tindakan semacam ini selama bertahun-tahun dan mempromosikan nilai-nilai positif dari olahraga ini, bukan hanya di lapangan tapi juga di luar."

Presiden federasi sepak bola Brasil (CBF) Ednaldo Rodrigues juga mengkritik insiden yang menimpa Vinicius.

"Berapa lama kita akan mengalaminya, di tengah abad ke-21, kejadian yang seperti kita saksikan baru saja, terjadi lagi, di La Liga?" kata Rodrigues dalam unggahan CBF di Instagram.

"Berapa lama umat manusia akan menjadi penonton saja dan kaki tangan dalam tindakan rasisme yang kejam?"

Rodrigues juga menyampaikan dukungannya kepada striker Madrid itu.

"Di mana ada rasisme di situ tidak ada keriaan. Kamu memiliki seluruh kasih sayang kami dan semua warga Brasil, Vinicius," tuturnya.