Dua Orang Tewas dalam Penembakan di Pabrik Mercedes Benz Jerman

JAKARTA - Dua orang tewas dalam penembakan di sebuah pabrik Mercedes Benz di Jerman barat daya pada Hari Kamis, sementara pelaku berhasil ditangkap oleh aparat keamanan dan diserahkan ke polisi, mendorong Berlin untuk memperketat undang-undang senjata api.

Tersangka (53), menembaki para korban sebelum petugas keamanan di lokasi di Kota Sindelfingen, Jerman selatan, menahannya dan menyerahkannya ke polisi, kata polisi dan kantor kejaksaan setempat dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 11 Mei.

Lokasi produksi - dengan tenaga kerja sebanyak 35.000 orang - dievakuasi setelah penembakan, yang terjadi setelah tersangka memasuki lokasi pada pukul 7:45 pagi (05:45 GMT), kata polisi dan jaksa penuntut Stuttgart.

Tersangka tidak melawan saat ditangkap, kata mereka. Sementar, kedua korban tewas yang berusia 44 tahun, meninggal akibat luka-luka yang dideritanya.

Dikatakan, Mercedes-Benz memproduksi sedan mewah S-Class andalannya di pabrik Sindelfingen, yang terletak sekitar 17 km (10,6 mil) barat daya Stuttgart.

Pihak perusahaan mengatakan pria bersenjata dan kedua korban merupakan bagian dari penyedia layanan eksternal.

"Kami sangat terkejut dan sedih dengan berita tragis ini," kata Mercedes dalam sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa tidak ada lagi bahaya bagi penduduk setempat atau pekerja di pabrik tersebut.

Insiden ini merupakan yang terbaru dari sejumlah penembakan massal di Jerman dalam beberapa tahun terakhir, yang sebagian besar terkait dengan ekstremisme. Kendati, para penyelidik belum menentukan motif penembakan pada Hari Kamis.

Sementara itu, Pemerintah Jerman telah berjanji untuk memperketat undang-undang kepemilikan senjata api, setelah seorang pria bersenjata menembaki orang-orang yang berkumpul di aula Saksi-Saksi Yehuwa di Hamburg pada Bulan Maret lalu, menewaskan enam orang.

Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser mengatakan setelah serangan itu, pemerintah akan meninjau kembali undang-undang senjatanya. Partai Sosial Demokrat, partainya dan partai Kanselir Olaf Scholz, telah mendorong pembatasan yang lebih ketat, dan serikat polisi Jerman juga menyerukan tanggapan legislatif yang cepat untuk membatasi jumlah senjata yang tersedia.

Diketahui, Jerman melarang magasin besar tertentu pada tahun 2020 dan melakukan pemeriksaan lima tahunan terhadap pemilik senjata, untuk memastikan apakah kepemilikan senjata mereka dibenarkan.

Pada tahun 2012, sebuah penembakan di sebuah lokasi pabrik perusahaan teknologi 3M di Kota Hilden, Jerman barat, menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya.