JAKARTA - Mercedes-Benz secara resmi membuka pabrik daur ulang baterai dengan proses mekanis-hidrometalurgi, sekaligus menjadikannya produsen mobil pertama di Eropa yang menghadirkan fasilitas tersebut.
Pabrik ini berlokasi di Kuppenheim, Jerman bagian selatan. Hal ini mendasari semangat kepeloporan dan kekuatan inovatif Mercedes-Benz dalam upayanya mengurangi konsumsi sumber daya primer yang berharga secara signifikan.
Chairman Mercedes-Benz Group AG Ola Kallenius, mengatakan pembangunan ini juga sejalan dengan visi perusahaan yang ingin membangun ekosistem berkelanjutan.
“Sebagai pionir dalam bidang teknik otomotif, pabrik daur ulang baterai mekanis-hidrometalurgi terintegrasi pertama di Eropa menandai tonggak penting dalam meningkatkan keberlanjutan bahan mentah,” kata Kallenius, dalam laman resmi Mercedes-Benz, Selasa, 22 Oktober.
BACA JUGA:
Menurut pabrikan, tingkat pendauran yang diharapkan dari fasilitas tersebut ialah lebih dari 96 persen. Bahan mentah yang berharga dan langka seperti litium, nikel, dan kobalt dapat diperoleh kembali dengan cara yang sesuai untuk digunakan dalam baterai baru untuk kendaraan listrik Mercedes-Benz di masa depan.
Berbeda dengan pabrik pirometalurgi yang saat ini ada di Eropa, proses hidrometalurgi tidak terlalu intensif dalam hal konsumsi energi dan limbah material. Suhu proses yang rendah hingga 80 derajat Celsius berarti mengkonsumsi lebih sedikit energi. Selain itu, seperti semua pabrik produksi Mercedes-Benz, pabrik daur ulang ini beroperasi dengan cara yang netral karbon.
Ini disuplai dengan 100 persen listrik ramah lingkungan. Atap bangunan seluas 6.800 meter persegi ini dilengkapi dengan sistem fotovoltaik dengan output puncak lebih dari 350 kilowatt.
Perusahaan telah menginvestasikan puluhan juta euro dalam pembangunan pabrik daur ulang baterai tersebut sekaligus juga dalam penciptaan nilai di Jerman.
Pabrik tersebut merupakan hasil kemitraan dengan Primobius, perusahaan patungan antara pabrik Jerman dan grup SMS perusahaan teknik mesin dan pengembang teknologi proses Australia Neometals.
Pabrik ini menerima dana dari Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim sebagai bagian dari proyek penelitian ilmiah dengan tiga universitas di Jerman. Proyek ini mengkaji keseluruhan rantai proses daur ulang, termasuk konsep logistik dan reintegrasi.
Perusahaan mengklaim pabrik daur ulang baterai ini memiliki kapasitas tahunan sebesar 2.500 ton. Sejumlah bahan yang diperoleh kembali digunakan untuk produksi lebih dari 50.000 modul baterai untuk model Mercedes-Benz serba listrik baru.