Harga Daihatsu Ayla Naik, Kembarannya Justru Turun Harga di Malaysia

JAKARTA - Harga dari mobil Low Cost Green Car (LCGC) mulai naik. Bahkan, tipe mobil termurah ini harganya telah mendekati Rp200 jutaan.

Naiknya harga mobil biasanya disebabkan oleh beberapa hal dari peluncuran model terbaru, adanya kenaikan harga pada komponen mobil, atau kenaikan biaya produksi.

Seiring dengan diluncurkannya Honda Brio facelift, membuat Daihatsu menaikkan harga LCGC andalannya Ayla untuk pasar Indonesia dimulai Rp134 juta hingga tipe tertingginya kisaran Rp189,9 juta.

Meskipun demikian, ini tidak membuat merek asal Malaysia yang dimiliki oleh Daihatsu dan Toyota, Perodua untuk menaikkan harga produk milik mereka.

Menteri Investasi, penjualan dan industri, Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Aziz, mengatakan dalam sela-sela pameran Malaysia Autoshow 2023, Perodua akan segera mengumumkan perihal penurunan harga pada salah satu model dalam jajarannya.

"Saya diberitahu bahwa Perodua akan segera menurunkan harga mobil untuk salah satu model mereka, membuat mobil yang sudah murah menjadi lebih murah," ujar Abdul Aziz yang dikutip dari paultan.org, Jum'at, 5 Mei.

Meskipun demikian, ia masih merahasiakan model mana yang akan segera diturunkan harganya. Aziz berujar bahwa Perodua akan mengumumkan secepatnya. Ia hanya bisa memberitahu bahwa mobil yang akan diturunkan harganya ialah Energy Efficient Vehicle (EEV)

"Petunjuk laun, ini juga sesuai dengan EEV. Model yang mana? Tunggu saja pengumumannya," ujar Aziz.

Jika mobil yang akan diturunkan harganya ialah EEV, yang berarti meliputi model Bezza (kembaran Vios), Myvi (kembaran Sigra), dan Axia (kembaran Ayla). 

Namun, bisa jadi model Axia E yang akan segera diturunkan harganya. Saat peluncurannya pada 2019, Perodua Axia E dihargai 24.090 ringgit Malaysia atau kisaran Rp79,8 jutaan. 

Perodua juga mengungkap akan merilis model dasar dari Axia E usai perayaan Idulfitri ini. Ini semakin menguatkan bahwa model Axia yang akan mengalami penurunan harga.