Bantah Tuduhan Serangan ke Kremlin, Presiden Zelensky: Kami Tidak Menyerang Putin atau Moskow
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Hari Rabu membantah tuduhan Moskow yang menyebut Kyiv berusaha menyerang Kremlin, di sisi lain mengungkapkan negaranya akan segera memulai serangan balasan terhadap pasukan Rusia yang ada di wilayah negaranya.
Kemarin, Rusia menuduh Ukraina melakukan upaya yang gagal untuk membunuh Presiden Vladimir Putin, dalam serangan pesawat tak berawak di benteng Kremlin, Moskow tengah, mengancam keras dan akan membalas.
Berbicara pada konferensi pers di Finlandia, Presiden Zelensky mengatakan, fokusnya adalah untuk mempertahankan kota dan desa Ukraina sendiri dari invasi Rusia yang diluncurkan hampir 15 bulan lalu.
"Kami tidak menyerang Putin, atau Moskow, kami berperang di wilayah kami," kata Presiden Zelensky, melansir Reuters 4 Mei.
Ditanya apa kepentingan Rusia menuduh Ukraina mencoba membunuh Putin, Presiden Zelensky mengatakan: "Ini sangat sederhana. Rusia tidak memiliki kemenangan. Dia (Putin) tidak bisa lagi memotivasi masyarakatnya, dan dia tidak bisa begitu saja mengirim pasukannya ke kematian mereka lagi... sekarang dia perlu memotivasi orang-orangnya untuk maju."
Presiden Ukraina juga mengatakan, dia yakin Barat akan memasok Kyiv dengan pesawat perang modern jika negaranya berhasil di medan perang, mengutip contoh sebelumnya yang menyebabkan Ukraina diberikan jenis bantuan militer baru.
"Inilah mengapa saya yakin kita akan segera memiliki pesawat. Karena kita akan segera melakukan ofensif, dan setelah itu saya yakin kita akan diberi pesawat. Saya lebih suka sebaliknya, karena akan lebih mudah bagi kita, tapi memang seperti itu dan kami berterima kasih atas segalanya," tandas Presiden Zelensky.
"Kami membutuhkan mereka. Sangat membutuhkan mereka," pungkasnya.
Baca juga:
- Dua Drone Ukraina Bergerak ke Kremlin saat Presiden Putin di Luar Moskow, Rusia: Aksi Teroris dan Upaya Pembunuhan
- Bakal Hadiri Penobatan Raja Charles III, Dubes RI Desra Percaya: Momentum Penting Pemajuan Hubungan Indonesia-Inggris
- Berdekatan dengan KTT ASEAN, Dubes RI Wakili Pemerintah Hadiri Penobatan Raja Charles III
- Pembatasan COVID-19 Dicabut Akhir Bulan Ini, Pemerintah Washington Kirim 1.500 Tentara ke Perbatasan AS-Meksiko
Diketahui, administrasi kepresidenan Rusia mengatakan pecahan pesawat tak berawak telah tersebar di wilayah kompleks Kremlin, tetapi tidak ada korban jiwa atau kerusakan material.
Kantor berita RIA mengatakan Presiden Putin tidak berada di Kremlin saat itu, tepatnya bekerja di kediaman Novo Ogaryovo di luar Moskow.
Sementara itu, Wali Kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan pada Hari Rabu, kota itu telah memberlakukan larangan langsung terhadap penerbangan drone yang tidak memiliki izin.