Penuhi Undangan Sekjen PBB, Indonesia Tekankan Hak Perempuan dan Memburuknya Situasi di Afghanistan
JAKARTA - Indonesia menekankan perlunya penghormatan terhadap hak-hak perempuan di Afghanistan, mengajak dunia untuk serius memperhatikan memburuknya situasi di negara tersebut dan siap memberikan bantuan, kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Itu dikatakan Menlu Retno saat menghadiri Meeting of Special Envoys on Afghanistan atas undangan Sekjen PBB, yang digelar di Doha, Qatar pada Senin 1 Mei.
Dalam pertemuan yang dihadiri Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris, Arab Saudi hingga Turki, serta OKI dan Uni Eropa tersebut, Menlu Retno menekankan sejumlah hal penting, menyikapi kondisi di Afghanistan saat ini.
"Hak-hak perempuan Afghanistan penting untuk dihormati termasuk hak terhadap pendidikan dan pekerjaan," sebut Menlu Retno dalam keterangan tertulis dari Doha, seperti dikutip 2 Mei.
"Dunia juga perlu memperhatikan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Afghanistan. Dalam kaitan ini, Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan," sambungnya.
Di bidang kesehatan, lanjut Menlu Retno, untuk merespons terjadinya outbreak polio di Afghanistan dan atas permintaan otoritas setempat setelah berkonsultasi dengan WHO, maka Indonesia berkomitmen untuk membantu 10 juta vaksin polio untuk rakyat Afghanistan.
"Proses persiapan pemberian vaksin terus dilakukan saat ini, baik dengan WHO, UNICEF dan BioFarma sebagai produsen vaksin Polio," ungkap Menlu Retno.
Sementara di bidang pendidikan, lanjutnya, Indonesia akan memberikan beasiswa/capacity building kepada kaum muda Afghanistan termasuk kaum perempuannya. Untuk tahun ini, salah satu fokusnya adalah pemberdayaan di bidang ekonomi.
"Baik Sekjen PBB maupun semua negara yang hadir, mereka mengapresiasi upaya yang dilakukan Indonesia," tandas Menlu Retno.
Di sela-sela pertemuan, Menlu Retno juga melakukan sejumlah pertemuan lainnya, antara lain dengan UNAMA, Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Utusan Khusus Inggris dan Norwegia, Menteri Negara urusan Luar Negeri Qatar Hina Rabbani Khar dan Sekjen PBB Antonio Guterres.
Selain itu, Menlu Retno juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan virtual dengan para tokoh perempuan Afghanistan.
Sebelumnya, Menlu Retno juga menggelar pertemuan bilateral dengan Minister of State for International Cooperation Qatar Lolwah Al-Khater, pemegang mandat Pemerintah Qatar untuk untuk isu Afghanistan.
"Kami membahas upaya untuk terus dorong pemajuan hak-hak perempuan di Afghanistan. Kami sepakat untuk membantu rakyat Afghanistan, terutama untuk dua bidang utama, yaitu kesehatan dan pendidikan," ungkap Menlu Retno.
Baca juga:
- Serangan Rusia Tewaskan Warga dan Rusak Puluhan Bangunan, Presiden Zelensky: Rudal Teroris
- 949 WNI Telah Dievakuasi dari Sudan, 100 Orang Direncanakan Tiba di Tanah Air Hari Ini
- Panglima Militer Inggris Apresiasi Operasi Evakuasi Warga Negaranya dari Sudan
- Peta Langka Era Joseon dari Abad ke-19 Dikembalikan ke Korea Selatan
"Khusus mengenai pendidikan, dibahas beberapa beasiswa yang akan ditawarkan kepada rakyat Afghanistan terutama untuk kaum perempuan," sambungnya.
"Dan guna menindaklanjuti International Conference on Afghan Women Education yang diselenggarakan Desember tahun lalu di Bali, maka direncanakan akan dilakukan pertemuan serupa di Doha pada November tahun ini," tutup Menlu Retno.
Ia menambahkan, mereka juga sepakat untuk melanjutkan Dialog Trilateral Ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan yang kedua kalinya.