Kontak Senjata dan Ledakan Bom Membuat WNI di Sudan Ketakutan: Dari Dulu Mau Pulang, Tapi Tak Punya Uang
JAKARTA - Salah satu WNI bernama Sarniah binti Sarnata (31) mengatakan, proses pemulangan ini segera dilakukan oleh pemerintah Indonesia mengingat terjadinya konflik bersenjata yang makin memburuk antara Militer Pemerintah Sudan dan Milisi Rapid Support Force (RSF) di Khartoum tanggal 15 April 2023.
"Saya sudah berada di sana selama 8 tahun, di sana ada bom, ada perang gitu. Saya kurang mampu, mau pulang nggak ada duit dari dulu mau pulang tapi nggak ada uang," kata sarniah.
Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana, Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana, Nelwan Harahap mengatakan pihaknya akan melakukan pendataan ulang terhadap para WNI tersebut. Nantinya mereka dapat kembali pulang ke rumahnya masing-masing secara mandiri.
Baca juga:
- Ratusan WNI yang Dievakuasi dari Sudan Sudah Tiba di Asrama Haji Pondok Gede
- Ungkap Kasus Penyerangan Polres Jeneponto, Pangdam XIV/Hasanuddin Turunkan Intel dan POM untuk Penyelidikan
- Kapendam XIV/Hasanuddin Bantah Aksi Penyerangan Polres Jeneponto Dilakukan TNI
- Praktik Pungli di Kawasan Wisata Pantai Karangsari Pandeglang Capai Jutaan Rupiah, 7 Orang Ditangkap
“Nanti kami tetap nanti minta kontak dari keluarganya atau identitas penjemputnya sebagai jaminan bagi kita bahwa yang bersangkutan bisa selamat dan sampai di tujuan,” kata Nelwan kepada wartawan di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat, 28 April.