BMW Targetkan Gunakan Bahan Daur Ulang 50% Lebih Banyak
JAKARTA - BMW Group melakukan program bernama Car2Car yang bertujuan meningkatkan penggunaan bahan daur ulang hingga 50% untuk model baru demi menjaga keberlangsungan hidup yang berkelanjutan.
BMW juga bermitra dengan industri daur ulang dan komunitas ilmiah untuk meningkatkan kualitas bahan daur ulang dari kendaraan yang sudah tidak digunakan. Kementerian Federal untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim di Jerman memberikan dukungan dana sebesar 6,4 juta euro (Rp104,5 miliar) untuk proyek ini.
BMW akan mengeksplorasi bagaimana bahan berharga seperti baja, tembaga, dan aluminium yang dapat didaur ulang kembali, dilansir dari CarBuzz, Minggu, 23 April.
BMW juga percaya di masa mendatang akan ada kemajuan penyeleksian bahan pada kendaraan dapat digunakan kembali atau menghasilkan lebih banyak sumber daya yang dapat didaur ulang untuk produksi mobil baru.
Sebanyak 500 unit kendaraan yang akan habis masanya dari jajaran merek di bawah naungan BMW Group seperti Mini, BMW, dan Rolls-Royce juga disiapkan untuk proyek tersebut.
Tentunya, mitra perusahaan akan melihat bagaimana bahan kendaraan dapat digunakan kembali dan ditingkatkan, yang tentunya akan mempengaruhi kualitas bahan daur ulang.
BMW juga harus memastikan bahwa bahan baku kendaraan yang terkumpul memiliki kualitas yang sesuai dengan kendaraan mewah seperti mobil BMW pada umumnya.
Diinfokan juga Mini Countryman terbaru akan menggunakan roda yang 70 persen terbuat dari aluminium daur ulang. Pada bagian interiornya sendiri, berisi botol PET dan karpet bekas yang telah digunakan kembali dan ditingkatkan.
Baca juga:
Senior Vice President Development Body BMW Group, Uwe Köhler mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong ekosistem keberlanjutan lebih besar secara ketat dengan program tersebut.
"BMW Group berfokus secara ketat pada inovasi teknologi sebagai pendorong keberlanjutan yang lebih besar pada semua bidang rantai nilai," ujar Köhler.
Köhler menambahkan bahwa BMW Group bersama mitranya akan berusaha dalam mendapatkan bahan baku bekas yang berharga. Ini juga akan menghemat sumber daya alam serta mengurangi emisi karbon.
"Ini (pencarian bahan baku bekas) akan memungkinkan untuk menghemat sumber daya alam dan mengurangi emisi karbon saat memproduksi kendaraan kami," tambah Köhler.