Menlu Rusia: AS Lebih Sering Menipu Daripada Laksanakan Janjinya

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengkritik Amerika Serikat (AS), Selasa (18/4), menyebutnya tidak dapat dipercaya serta tidak dapat diandalkan.

"Sudah diketahui umum bahwa AS dapat menipu setiap saat, dan lebih sering menipu daripada mengimplementasikan janji dan kewajibannya sendiri," kata Lavrov dalam konferensi pers bersama di Caracas dengan Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil saat ditanya tentang janji AS untuk meningkatkan hubungan dengan Venezuela jika bergabung dengan sanksi anti-Rusia sebagaimana dilansir ANTARA, Rabu, 19 April.

Lavrov mengatakan dia memberi tahu Gil tentang situasi di Ukraina, mencatat bahwa konflik harus diselesaikan berdasarkan prinsip keamanan yang tidak dapat dipisahkan.

Sementara itu, Gil mengatakan Caracas tidak menerima sanksi sepihak dan Venezuela juga menderita karenanya.

"AS terus menerus menyerang kami dan berusaha mencekik perekonomian kami. AS terus berbicara tentang peningkatan hubungan, tetapi kami belum melihat pengurangan sanksi," katanya.

Gil menekankan semua sanksi, baik AS maupun Eropa, harus dicabut dan sampai saat itu, Venezuela tidak bisa berbicara tentang normalisasi dengan negara-negara Barat.

Ia mencatat Moskow dan Caracas sedang mengembangkan alternatif SWIFT, sistem yang memungkinkan transaksi keuangan global, untuk melewati sanksi Barat.

Lavrov tiba di Caracas dari Brasil pada Selasa pagi (18/4) sebagai bagian dari tur Amerika Latin dari tanggal 17-21 April. Ia juga berencana mengunjungi Nikaragua dan Kuba.