Samsung Diklaim akan Tinggalkan Google Sebagai Mesin Pencari Default, Pilih Microsoft Bing!
JAKARTA - Mesin pencari Bing milik Microsoft memang jarang dipilih pengguna Android lantaran Google Search lebih mudah dalam penggunaan. Tapi, sebentar lagi pasar akan berubah.
Samsung telah mempertimbangkan untuk menggunakan Bing sebagai mesin pencari default pada ponselnya, menggantikan mitra lama Google.
Microsoft memang telah merombak Bing dalam beberapa bulan terakhir, menyematkan kekuatan ChatGPT milik OpenAI. Tak ayal, Samsung cukup tertarik dengan menyematkan Bing ke produk ponselnya.
Namun, tidak diketahui pasti apakah alasan itu yang dimiliki oleh Samsung untuk meninggalkan Google. Karena laporan inilah yang menyebabkan adanya kepanikan pada internal di Google.
Jelas saja jika Google merasa terancam, pasalnya Google menghasilkan sekitar 3 miliar dolar AS (Rp44,5 triliun lebih) per tahun dari kemitraan Samsung.
Akibatnya, Google secara terburu-buru kembali meningkatkan pengembangan Kecerdasan Buatan (AI). Perusahaan belum lama ini diketahui sedang meningkatkan mesin pencariannya dengan fitur AI di bawah proyek bernama Magi.
Baca juga:
- Chegg Inc Meluncurkan CheggMate, Aplikasi Bantuan Belajar Berbasis AI untuk Siswa
- Startup Kembangkan Software Quantum-Inspired untuk Simulasi Kimia pada Komputer Konvensional Menggunakan GPU
- SpaceX Tunda Peluncuran Debut Starship-Super Heavy Rocket Karena Masalah Teknis
- Daftar Cara Top Up E-Money Berbagai Bank
Hadir juga alat GIFI dan Tivoli Tutor yang merupakan sepasang fitur eksperimental lainnya, di mana pengguna bisa meminta Google Image Search untuk menghasilkan gambar dan berkomunikasi dengan chatbot untuk mempelajari bahasa baru.
Menurut sumber yang mengetahui proyek tersebut, sekitar 160 karyawan dipekerjakan penuh waktu oleh Google untuk proyek Magi, seperti dikutip dari berbagai sumber, Selasa, 18 April.
"Kami sangat senang menghadirkan fitur baru yang didukung AI ke Search, dan akan segera membagikan lebih banyak detail," ujar juru bicara Google.