Kementerian PUPR Rehabilitasi 12 Jalan dan Jembatan di Sulteng Pascabencana Gempa dan Tsunami 2018

JAKARTA - Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR merehabilitasi sejumlah ruas jalan dan jembatan di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terdampak bencana gempa dan tsunami pada 2018 silam.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah Arief Syarif Hidayat mengatakan, terdapat 12 ruas jalan dan jembatan yang tengah direhabilitasi dan direkonstruksi di Sulteng.

"Pekerjaannya dilaksanakan secara kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) melalui skema Infrastructure Reconstruction Sector Loan (IRSL)," kata dia lewat keterangan tertulisnya, dikutip Senin, 17 April.

Dua belas paket pekerjaan jalan dan jembatan tersebut, di antaranya penggantian Jembatan Palu 4 (250 m), penggantian dan rehabilitasi Jembatan Provinsi Sulawesi Tengah (52,9 m), pembangunan Jembatan Huntap Tondo-Talise, rekonstruksi Jalan Kalawara-Kulawi dan Sirenja (18,5 Km), rehabilitasi Jalan Dalam Kota Palu dan rekonstruksi tanggul Jalan Rajamoili-Cut Mutia (14,09 Km), serta rekonstruksi dan penanganan tanggul Jalan Cumi-Cumi (2,4 Km).

Kemudian, pembangunan Jalan Akses Danau Lindu (17,8 Km), rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 (28,39 Km), rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2 (13,21 Km), penanganan lereng ruas Tambu-Tompe-Pantoloan (1,6 Km), dan rehabilitasi Jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs (255 m).

"Adapun paket pekerjaan yang sudah selesai 100 persen, yaitu pembangunan Jembatan Huntap Tondo-Talise dan rehabilitasi Jembatan Sulawesi Tengah 2 Cs," ujar Arief.

Arief menyebut, rekonstruksi tanggul Jalan Rajamoili-Cut Mutia dan Jalan Cumi-cumi merupakan penanganan yang bertujuan untuk membentengi Kota Palu dari gelombang tsunami. "Jadi, di antara Jembatan Palu 4 di sisi kirinya ada Jalan Cumi-Cumi dan sebelah kanannya Jalan Cut Mutia. Dua jalan ini didesain dengan tinggi sekitar enam meter untuk mengamankan Kota Palu," ucapnya.

Untuk peningkatan konektivitas, lanjut Arief, rekonstruksi Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 1 dan Jalan Lingkar Dalam Kota Palu 2 didesain sedemikian rupa agar bisa menghubungkan Kota Palu dan Kota Sigli.

"Sedangkan, pada ruas Tambu-Tompe-Pantoloan, kami fokus pada penanganan lerengnya karena ruas ini selalu longsor setiap turun hujan, sehingga menghambat aksesibilitas Kota Palu dan Kabupaten Tolitoli," ungkapnya.

Sementara, Senior Representative JICA Indonesia Office Okamura Kenji mengapresiasi progres rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur di Sulawesi Tengah oleh Kementerian PUPR yang dinilainya berjalan dengan baik.

Dia mengingatkan, agar para pengawas dan pekerja konstruksi selalu mengedepankan faktor keamanan dalam bekerja.

"Saya harap, semua pekerjaan bisa terselesaikan sesuai target yang telah ditentukan tanpa terjadi kecelakaan kerja yang bisa melukai pekerja konstruksi ataupun masyarakat," imbuhnya.