JAKARTA - Kementerian PUPR akan segera menyelesaikan pelaksanaan pembangunan hunian tetap (huntap) pascabencana di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Kepastian ini diwujudkan dengan pelaksanaan ground breaking Pembangunan Huntap Pascabencana Provinsi Sulteng Tahap 2B di Palu, pada Kamis, 5 Januari.
"Kementerian PUPR melalui Ditjen Perumahan berkomitmen menyelesaikan pelaksanaan pembangunan huntap pascabencana di Provinsi Sulteng sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2020 tentang Tahun Penuntasan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi, Tsunami, dan Likuifaksi di Provinsi Sulawesi Tengah," ujar Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto dalam keterangan persnya, seperti dikutip pada Sabtu, 7 Januari.
Menurut Iwan, penuntasan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi di Provinsi Sulteng merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan sepenuh hati.
"Kegiatan ini bukan sebuah proyek, tetapi merupakan misi kemanusiaan yang harus dilaksanakan sepenuh hati. Maka dari itu, diharapkan pembangunan huntap pascabencana ini harus tepat mutu, tepat biaya, dan tepat waktu," ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan tersebut, kata Iwan, pengendalian serta pengawasan harus senantiasa dilaksanakan secara komprehensif dengan menunjuk tim pengendalian mutu produksi panel dan pemeriksaan struktur Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).
"Maka dari itu, kami telah menunjuk tim pengendalian khusus pada Pembangunan Rumah Khusus yang sudah disahkan melalui Keputusan Ditjen Perumahan Nomor 169 Tahun 2022 yang salah satunya bertugas menjamin mutu pada pembangunan huntap pascabencana di Provinsi Sulteng," tutur Iwan.
"Selain itu, kami juga berharap keseriusan dan komitmen dari pihak penyedia jasa, serta traffic management center (TMC) 2 untuk dapat menyelesaikan pembangunan huntap sesuai dengan kontrak yang ada," pungkasnya.
BACA JUGA:
Sebagai informasi, pembangunan huntap pascabencana Provinsi Sulteng tahap 2B akan menghabiskan anggaran sebesar Rp175.590.285.000 dengan kontraktor PT Adhi Karya.
Biaya itu diperlukan untuk membangun 1.321 unit huntap yang tersebar di tiga tempat, yakni Tondo II Kota Palu sebanyak 1.055 unit, Sibalaya Selatan Kabupaten Sigi sebanyak 120 unit, dan Bangga Dusun dua Kabupaten Sigi sebanyak 146 unit.
Sedangkan, untuk tahap 2C sebanyak 533 unit, tahap 2D sebanyak 483 unit, tahap 2E sebanyak 533 unit, dan tahap 2F sebanyak 471 unit, dengan sumber dana dari Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP). Nantinya, ada 4.053 unit yang akan dibangun.
Selain pelaksanaan kegiatan ground breaking tersebut, turut dilaksanakan kegiatan prosesi tanam pohon di area pembangunan Tondo II Kota Palu Tahap 2B sebagai tanda dimulainya pembangunan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku. Tak hanya itu, tahap 2B juga sekaligus menjadi penanda dimulainya tahap 2C, 2D, dan 2E.