Tak Perlu Capek-Capek, Pakaian dengan 8 Bahan Ini Tidak Perlu Disetrika

JAKARTA – Menyiapkan pakaian untuk esok hari, barangkali ribet. Mulai dari memilih style yang pas, nyaman dipakai hingga perpaduan warna yang match. Belum lagi mengecek kusut atau tidaknya selembar pakaian. Jika selembar mungkin tak masalah, tetapi menyiapkan untuk satu minggu ke depan tentu akan menghabiskan banyak waktu.

Jika baju yang dipilih berbahan berikut di bawah ini, tak perlu capek-capek disetrika. Bahan pakaian dengan jenis kain ini justru baiknya tidak disetrika agar tak merusak teksturnya.

Brokat atau lace

Ilustrasi lace (Unsplash/Athirah Sarizal)

Pola pakaian yang berbahan brokat atau lace sangat artsy. Bagaimana tidak, pola floral hingga dekoratif lainnya memerlukan kehati-hatian dalam merawatnya. Mulai dari mencuci yang membutuhkan tangan spesial atau perputaran washing machine tak bisa sembarangan. Jika pun terlalu kusut dilihat, agar terlihat rapi hanya membutuhkan suhu hangat saja.

Suhu setrika yang terlalu panas bisa merusak penampang kain. Apalagi jika pakaian berbahan brokat dihiasi payet atau manik-manik.

Wol

Ilustrasi pakaian bahan wol (Pexels/Konstantin Mishchenko)

Pakaian berbahan wol pada umumnya memiliki ketebalan tak biasa. Pun sering dipakai saat udara dingin atau di musim-musim tertentu untuk pakaian hangat. Karena wol tidak mudah kusut, maka tak perlu disetrika. Jikapun terlalu kusut, cara menyetrika bukan digosok namun cukup ditekan-tekan saja dengan setrika uap bersuhu medium.

Jersey

Ilustrasi kaos bahan jersey (Unsplash/Malcolm Lightbody)

Setrika dengan suhu terlalu panas bisa merusak tekstur kain. Begitupun dengan pakaian berbahan jersey yang dikenal memantulkan cahaya atau mengkilap. Bahan jersey tak mudah kusut, sering dipakai untuk kaos bola atau kaos olahraga lainnya.

Korduroi

Ilustrasi memakai pakaian korduroi (Pexels/cottonbro)

Tentu saja suhu tinggi dapat mengubah warna kain, khususnya kain korduroi. Kain korduroi memiliki pola paten bergaris dan teksturnya agak berbulu. Pakaian dengan bahan ini tidak perlu disetrika, agar tidak kusut bisa dijemur dengan penggantung pakaian atau hanger.

Denim

Ilustrasi celana denim (Pexels/Mica Asato)

Sekusut-kusutnya celana denim, setelah dipakai akan mulus kembali. Ini khusus untuk celana denim dengan potongan straight. Sedangkan untuk potongan flare atau lebar pada bagian bawah, membutuhkan treatment khusus sejak sebelum dicuci.

Pisahkan dengan pakaian lain saat mencuci dan jemur dengan digantung agar tak kusut. Setelah kering, segera rapikan dan jangan biarkan menumpuk untuk mengurangi kusut.

Polyester

Ilustrasi kain polyester (Pexels/maadhuri g)

Pakaian yang berbahan polyester, apalagi 100% polyester tak akan mudah kusut. Artinya, pakaian berbahan ini tak perlu dirapikan dengan suhu tinggi. Suhu tinggi dapat membuat tekstur pakaian rusak dan bolong.

Sifon

Ilustrasi gaun sifon (Unsplash/Alfonso Scarpa)

Style pakaian see-through berbahan sifon atau chiffon sangat berisiko jika disetrika. Saking tipisnya sehingga mudah terbakar. Untuk menyimpannya agar tak kusut, bisa digantung atau dilipat rapi.

Knitting

Ilustrasi pakaian rajut (Pexels/Pavel Danilyuk)

Teksturnya mirip dengan wol, mungkin memiliki benang yang berbeda tetapi pakaian rajut atau knitting dengan benang apapun tidak perlu disetrika. Perubahan suhu yang signifikan dapat merapuhkan setiap kaitan benang.