Pertamina International Shipping Siapkan 302 Kapal untuk Jaga Pasokan BBM dan Elpiji selama Lebaran 2023
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) akan mengerahkan 302 kapal untuk mengawal dan menjaga kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak dan elpiji sepanjang masa Ramadan hingga Idulfitri mendatang.
Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus mengatakan, sebanyak 272 kapal PIS dioperasikan untuk memastikan kelancaran distribusi energi domestik, dan 24 kapal internasional tentunya untuk pasokan dari luar negeri.
"Dari 272 kapal domestik tersebut, sebanyak 173 untuk mengangkut produk BBM, 39 gas, 27 minyak mentah atau crude, dan sisanya untuk avtur, naphta, asphalt, dan lain-lain," ujar Aryomekka kepada media, Senin 10 April.
Ia menambahkan, PIS telah membentuk satuan tugas serta menyiapkan ratusan armada kapal untuk memastikan kelancaran ketersediaan energi nasional.
“PIS berkomitmen menjaga keamanan pasokan BBM dengan operasional yang berkelanjutan, seluruh perwira dan pertiwi PIS siap siaga melaksanakan tugas sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri. PIS juga memastikan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan para perwira dan pertiwi yang bertugas sebagai satgas,” lanjut Aryomekka.
PIS juga memastikan melakukan pemantauan penyaluran BBM dan LPG secara berkala. Mulai dari pemantauan di seluruh depot dari sisi kondisi stok, DOT, coverage days serta posisi dan kondisi kapal, dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan di suatu terminal.
Baca juga:
Dari sisi kesiapan kapal, pemantauan dilakukan secara digital dengan aplikasi dan teknologi yang PIS miliki untuk mendeteksi perkembangan situasi, mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat dan risiko lainnya yang terpantau dalam satu dashboard digital yakni Digital Fleet Workspace (DIGIFORCE)
Sebagai langkah antisipasi, PIS juga menyiapkan tambahan kapal sebagai antisipasi adanya kenaikan kebutuhan untuk pengamanan stok selama masa satgas apabila diperlukan.
"Koordinasi juga terus dilakukan terpusat pada Posko Satgas Pertamina dan secara mandiri dengan instansi pemerintahan terkait mulai dari petugas pelabuhan, bea cukai, dan perizinan lainnya agar operasional kapal tetap lancar," pungkasnya.