JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) telah membentuk satuan tugas (satgas) dan menyiagakan sebanyak 326 kapal armada kapal untuk memastikan kelancaran ketersediaan energi nasional.
Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus mengatakan PIS siap mengawal dan menjaga kelancaran distribusi Bahan Bakar Minyak dan elpiji sepanjang masa Ramadan hingga pasca-Idulfitri 1445 H.
“PIS berkomitmen menjaga keamanan pasokan BBM dengan operasional yang berkelanjutan, seluruh perwira siap siaga melaksanakan tugas sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri. PIS juga memastikan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan para perwira yang bertugas sebagai satgas,” ujar Aryomekka kepada media, Rabu 27 Maret.
Secara keseluruhan, lanjut dia, PIS menyiapkan 318 kapal ditambah 8 kapal cadangan. Dari 318 kapal tersebut, sebanyak 283 armada dikerahkan untuk memastikan kelancaran distribusi energi domestik dan 35 armada tanker untuk mengangkut pasokan dari luar negeri.
Untuk armada tanker domestik, tercatat 179 tanker disiapkan untuk mengangkut produk BBM, 39 tanker elpiji, 26 tanker crude atau minyak mentah, dan sisanya untuk kebutuhan pengangkutan avtur, naphta, asphalt, petrokimia, serta produk lainnya.
“Armada tanker PIS disiagakan dengan komitmen on demand, on spec, on time yakni sesuai dengan distribusi kebutuhan BBM dan LPG , sesuai dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan, dan dioperasikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan untuk memastikan ketepatan waktu dalam pengangkutan,” tambah Aryomekka.
Ia melanjutkan, PIS juga memastikan melakukan pemantauan penyaluran BBM dan elpiji secara berkala, mulai dari pemantauan di seluruh depot dari sisi kondisi stok, DOT, coverage days serta posisi dan kondisi kapal, dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi jika terjadi lonjakan permintaan di suatu terminal.
Dari sisi kesiapan kapal, pemantauan dilakukan secara digital dengan aplikasi dan teknologi yang PIS miliki untuk mendeteksi perkembangan situasi, mengantisipasi jika terjadi kondisi darurat dan risiko lainnya.
Pemantauan secara berkala distribusi BBM dan elpiji juga dilakukan oleh perusahaan dengan mengoptimalkan teknologi, di antaranya aplikasi EDTP 3.0, VCOMS, IPMAN, dan juga pemantauan cuaca dari BMKG. Pemanfaatan digitalisasi monitoring sistem juga disiapkan untuk mendeteksi situasi emergency, fraud detection, dan prakiraan cuaca.
BACA JUGA:
Teknologi untuk memonitoring pergerakan kapal dan stok ini juga terintegrasi dengan Integrated Enterprise Data & Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).
Tidak hanya kesiapan kapal, Aryomekka juga menyebut PIS yang kini mengelola 6 terminal strategis juga memastikan kelancaran pasokan di pelabuhan, bunker, dan depot. Untuk bunker, PIS menjaga ketepatan waktu dengan meminimalisir masa tunggu akibat bunkering dan sekaligus memastikan kualitas bunker kapal.
”Kami melakukan monitoring posisi kapal dengan lebih intens, dan untuk kapal yang akan supply Terminal BBM dengan Coverage Days yang minim kami mintakan Crew untuk dapat mengoperasikan kapal dalam kondisi best safe speed, serta koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk mitigasi dan antisipasi lonjakan demand di suatu depot apabila diperlukan” pungkas Aryomekka.