Satgas RAFI Resmi Ditutup, Begini Kinerja Hulu Hingga hilir Pertamina
Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) PT Pertamina (Persero) tahun 2024 resmi ditutup hari ini, 22 April 2024, setelah bekerja sejak 25 Maret 2024.

Direktur Logistik & Infrastruktur Pertamina Alfian Nasution mengatakan, suksesnya Satgas RAFI 2024 menjadi panduan untuk melakukan improvement pada Satgas RAFI berikutnya serta satgas-satgas lainnya yang dibentuk Pertamina dalam menghadapi berbagai peristiwa atau momentum nasional.

“Pelaksanaan Satgas RAFI 2024 secara umum berjalan dengan aman, lancar dan mendapat apresiasi sinergis dari semua pihak. Satgas RAFI ke depan dapat terus disempurnakan, sehingga dapat selalu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia,” ujar Alfian dalam Rapat Penutupan Satgas RAFI 2024, Senin 22 April.

Pada kesempatan ini Alfian menjabarkan beberapa kinerja Satgas mulai dari hulu hingga hilir.

Subholding Upstream Pertamina Hulu Energi, selama masa Satgas RAFI, telah melakukan optimalisasi produksi migas di 40 wilayah kerja domestik yang dikelola Pertamina.

Capaian produksi minyak tercatat telah mencapai 93 persen dari target, sedangkan produksi gas mencapai 102 persen.

Di sektor pengolahan, lanjut Alfian, produksi kilang yang dikelola Kilang Pertamina Indonesia (KPI) berjalan sesuai target dengan realisasi produksi rata-rata melebihi rencana produksi.

KPI berhasil melakukan optimalisasi Kilang Pertamina berkapasitas 1,074 MB per hari dan mengamankan stok bahan bakar dengan realisasi produksi yang rata-rata melebihi rencana produksi.

Untuk lini distribusi yang dijalankan Subholding Integrated Marine Logistics (IML) Pertamina International Shipping telah mengerahkan 318 kapal dan 8 kapal tambahan sebagai backup vessel di luar tonase reguler.

"Selama masa Satgas RAFI, Pertamina telah mengangkut sekitar 500 pengapalan BBM domestik, 172 pengapalan LPG dan 44 pengapalan internasional untuk BBM dan elpiji," beber Alfian.

Sementara melalui Suholding Gas, Pertamina Gas Negara (PGN) berhasil memenuhi kebutuhan gas untuk rumah tangga, industri serta sektor transportasi.

Hingga akhir Satgas RAFI, distribusi gas rumah tangga berhasil disalurkan dengan baik kepada 818.621 pelanggan rumah tangga di 18 provinsi dan 74 kabupaten/kota.

Selain itu, PGN juga menyalurkan gas ke 5.120 Pelanggan Komersial, Industri dan Kecil, penyaluran ini naik 15 persen dibanding periode Satgas RAFI 2023. Bisnis penyaluran, pengangkutan, serta regasifikasi dan power yang dijalankan oleh PGN juga mengalami kenaikan dibanding periode Satgas RAFI 2023.

Sementara itu, Subholding Commercial & Trading, Pertamina Patra Niaga yang menjadi ujung tombak pelayanan energi ke masyarakat selama arus mudik dan balik Lebaran berhasil memenuhi lonjakan kebutuhan BBM, LPG dan Avtur.

Sepanjang masa Satgas, kebutuhan Gasoline tercatat meningkat sebesar 9,7 persen, LPG naik 4,8 persen serta Avtur naik 7,3 persen dibanding rata-rata konsumsi normal.

Kemudian puncak kenaikan tertinggi untuk Gasoline terjadi pada 9 April 2024 atau H-1 dengan kenaikan mencapai 46 persen dan kenaikan tertinggi Avtur terjadi 6 April 2024 atau H-4 sebesar 31 persen, dibanding konsumsi normal.