China Membalas, Visa 2 Jurnalis India Ditangguhkan

JAKARTA - Otoritas China menangguhkan visa dua jurnalis India, Anshuman Mishra dan Ananth Krisnan, yang masing-masing mewakili media Prasar Bharati dan The Hindu.

"Pihak China tidak punya pilihan sehingga mengambil tindakan balasan yang patut untuk melindungi hak dan kepentingan organisasi media China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing sebagaimana dilansir ANTARA, Kamis, 6 April.

Dia mengungkapkan para jurnalis China mendapatkan perlakuan yang tidak adil dan diskriminatif di India dalam jangka waktu yang lama.

Pada 2017, sebut dia, pihak India memperpendek masa berlaku visa jurnalis China hanya tiga bulan bahkan satu bulan tanpa alasan yang valid.

Sejak 2020, pihak India menolak permohonan visa sejumlah jurnalis China yang hendak ditempatkan di India.

Lalu pada Desember 2021, lanjut dia, seorang jurnalis CGTN diminta untuk meninggalkan India dalam jangka waktu sepuluh hari tanpa penjelasan. Padahal, masa berlaku visanya masih tersisa dua bulan.

"Beberapa hari yang lalu, seorang wartawan Kantor Berita Xinhua diminta meninggalkan negara tersebut pada 31 Maret dengan alasan sudah menetap di sana selama enam tahun," ucap Mao.

Menurut dia, pihak China memperlakukan para jurnalis India dengan baik selama bekerja di China.

Para jurnalis India yang bekerja di China memegang izin tinggal yang berlaku selama satu tahun. Selama masa izin tinggalnya masih berlaku, mereka boleh keluar-masuk China beberapa kali.

Dalam melakukan kegiatan peliputan di China, mereka juga mendapatkan perlindungan, demikian MFA.

"Jurnalis dari PTI dan Hindustan Times bekerja di China selama sepuluh tahun dan Anda bisa bertanya mengenai fakta yang ada kepada mereka," kata Mao menanggapi pertanyaan tentang penangguhan visa dua jurnalis India lainnya itu.

Pihak MFA dan Kedutaan China di India telah beberapa kali menyampaikan keprihatinannya terkait visa untuk wartawan China.

"Namun sayangnya, pihak India tak menghiraukan. Kalau pihak India bertindak positif dan bersedia mengoreksi kesalahannya, China siap melakukan hal yang sama dan melanjutkan memberikan fasilitas kepada para jurnalis India," tegas Mao.

Anshuman Mishra dan Ananth Krisnan yang saat ini berada di India mengaku tidak bisa kembali melanjutkan pekerjaannya di China.