Sri Mulyani: Arah Kebijakan Fiskal 2024 Mempercepat Transformasi Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah terus melanjutkan pembahasan awal perihal rancangan APBN 2024 sebelum diajukan kepada DPR.
Menurut Menkeu, kondisi perekonomian tahun depan diyakini lebih baik dibandingkan dengan 2023 meski masih diliputi faktor ketidakpastian global. Oleh karena itu bendahara negara mengungkapkan penyusunan instrumen fiskal diarahkan pada jalur yang lebih optimistis.
“Arah kebijakan fiskal 2024 adalah mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya saat berbicara di forum Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus), Kamis, 6 April.
Menkeu menjelaskan, terdapat delapan poin penting yang menjadi perhatian pemerintah, yaitu penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, pengendalian inflasi, peningkatan investasi.
Baca juga:
Kemudian, peningkatan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur, peningkatan nilai tambah sumber daya alam, serta penguatan deregulasi dan institusi.
“Ekspektasi dari transformasi ekonomi ini adalah produktivitas yang meningkat, perbaikan lingkungan, hingga basis ekonomi yang lebih inklusif,” tuturnya.
Menkeu menambahkan, melalui dasar ini maka diharapkan Indonesia bisa menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia dengan pendapatan perkapita 23.199 dolar AS pada dua dekade mendatang.
“Ini akan mewujudkan visi Indonesia maju 2045,” tegas dia.