Ketahui Perbedaan Wafat dan Kenaikan Isa Almasih, Dua Perayaan yang Disakralkan Umat Nasrani
YOGYAKARTA – Wafatnya Isa Almasih dan Kenaikan Isa Almasih merupakan dua peristiwa penting di dalam liturgi tempat peribadatan umat Nasrani di seluruh dunia. Peringatan Hari Wafat Isa Almasih dikenal dengan sebutan Jumat Agung. Sementara Hari Kebangkitan Isa Almasih disebut juga dengan Hari Paskah. Secara lebih rinci, berikut perbedaan Wafat dan Kenaikan Isa Almasih yang perlu diketahui.
Perbedaan Wafat dan Kenaikan Isa Almasih
Wafatnya Isa Almasih
Peristiwa wafatnya Isa Almasih di kayu salip diperingati sebagai Jumat Agung atau Good Friday. Perayaan ini merupakan bentuk kasih yang tujukan kepada Yesus Kristus.
Tahun ini, Jumat Agung jatuh pada 7 April 2023. Sejarah Jumat Agung bermula ketika Yesus Kristus dijatuhi hukuman mati dengan cara disalip di Golgota.
Dirangkum dari berbagai sumber, Yesus ditangkap di Taman Getsemani sebelum akhirnya divonis hukuman mati.
Yesus ditangkap karena penjaga Bait Suci yang juga murid Yesus, yakni Yudas Iskariot berkhianat. Yudas memberikan informasi kepada tentara romawi tentang sosok Yesus. Sebagai imbalannya, Yudas menerima 30 keping perak.
Usai ditangkap, Yesus dibawa ke rumah Hanas (ayah mertua Imam besar, Kayafas) untuk diinterogasi. Akan tetapi, upaya tersebut tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Besoknya, Yesus dibawa ke Gubernur Romawi Pontius Pilatus dengan tuduhan mengacaukan bangsa, menolak pajak kepada kaisar, dan mengklaim dirinya sebagai raja.
Tuduhan itu membuat Yesus dijatuhi vonis hukuman mati oleh majelis. Sebelum disalip, Yesus sempat dibawa ke tempat Raja Herodes selaku penguasa Galilea. Di sana, Yesus diberi sejumlah pertanyaaan, namun Herodes tak mendapatkan jawaban.
Yesus kemudian dikrim kembali ke Pilatus, dan Pilatus menyampaikan informasi kepada majelis bahwa dia dan Herodes tidak menemukan kesalahan Yesus
Para imam kepala sempat marah dan mendesak Pilatus untuk menghukum Yesus. Pilatus lantas menyerahkan Yesus kepada banyak orang untuk disalip karena dirinya takut terjadi kerusuhan.
Selanjutnya, Yesus membawa salib-Nya sendiri ke bukit Golgota. Sepanjang perjalanan, Yesus menerima banyak siksaan. Yesus menderita di kayu salib selama enam jam. Peristiwa penyalipan Yesus Kristus kemudian diperingati sebagai Jumat Agung atau wafatnya Isa Almasih.
Baca juga:
- Libur Kenaikan Isa Almasih, Jalur Puncak Bogor Berlakukan Ganjil Genap Hingga Besok Minggu
- Besok Kenaikan Isa Almasih 2022, Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Offline, Jemaat Tanpa Akun Belarasa Bisa Daftar di Lokasi
- Jelang Misa Kenaikan Isa Almasih, Polres Sukoharjo Bawa Metal Detektor Sterilisasi 10 Gereja dari Benda Berbahaya
- Besok, Satpol PP Kerahkan 200 Personel untuk Jaga Prokes di Sejumlah Gereja di Jakarta Pusat
Kenaikan Isa Almasih
Sementara itu kenaikan Isa Almasih adalah hari di mana Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian hilang dari pandangan setelah tertutup awan dan disaksikan oleh murid-murid-Nya, dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab.
40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan diri-Nya di depan para murid dan membuktikan bahwa ia hidup. Secara berulang-ulang, Yesus menunjukkan diri di depan para murid-Nya dan berbicara tentang Kerajaan Allah.
Demikian informasi tentang perbedaan wafat dan kenaikan Isa Almasih. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID. Selamat memperingati Hari Wafat Isa Almasih bagi yang merayakan.