BPBD: Banjir Bandang di Sumbawa Disebabkan Penebangan Liar
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyampaikan banjir bandang di Kabupaten Sumbawa antara lain disebabkan oleh kegiatan penebangan liar.
"Banyak lahan tandus akibat penebangan liar," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat dilansir ANTARA, Rabu, 5 April.
Dia mengemukakan lahan-lahan yang tandus kemampuan untuk menyerap dan menahan airnya rendah.
Nurhidayat menyampaikan kondisi pengaman tebing dan tanggul di daerah aliran sungai serta sedimentasi sungai membuat banjir semakin parah.
Banjir bandang melanda bagian wilayah Kabupaten Sumbawa pada Selasa (4/4), menyusul hujan dengan intensitas tinggi yang tiba-tiba turun.
Baca juga:
- Polda Sumut Pastikan Kematian Bripka Arfan Saragih Minum Racun Sianida, Korban Cari Cara Bunuh Diri Lewat Situs
- Polri Sebut 9 Senpi Ilegal Dito Mahendra Tak Terkait Kasus TPPU Mantan Sekretaris MA
- Didakwa Memberikan Uang Tutup Mulut dan Rusak Integritas Pemilu 2016, Donald Trump: Tidak Bersalah
- Kepala Intelijen Ungkap Barat Bujuk Georgia Buka Front Kedua Melawan Rusia
Menurut Pusat Pengendalian Operasi BPBD Kabupaten Sumbawa, banjir bandang menghanyutkan 12 rumah dan menyebabkan 34 rumah terendam serta berdampak pada sedikitnya 208 keluarga yang terdiri atas 829 jiwa di 13 desa di lima wilayah kecamatan.
Selain itu, banjir bandang dilaporkan menghanyutkan bangunan pabrik penggilingan, merusak 27 hektare lahan padi siap panen, menggenangi 99 hektare sawah, dan merendam tiga mobil.
Menurut laporan warga yang disampaikan ke BPBD, banjir bandang yang datang begitu cepat juga menyebabkan sejumlah ternak mati.
Namun demikian, bencana itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.