MATARAM - Sebanyak delapan desa tersebar di tiga kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat dilanda banjir bandang.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa Muhammad Nurhidayat mengatakan banjir bandang tersebut disebabkan tingginya intensitas hujan dan sedimentasi di daerah aliran sungai.
"Ada delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan yang terdampak banjir bandang. Tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut," katanya dilansir ANTARA, Selasa, 4 April.
Tiga kecamatan yang dilanda banjir bandang, yakni Kecamatan Lenangguar meliputi Desa Lenangguar dan Ledang.
Banjir bandang di Desa Lenangguar tepatnya di depan kantor Camat Lenangguar. Air sungai meluap dan menggenangi jalan lintas Lenangguar sehingga transportasi masyarakat menjadi terganggu.
Muhammad menambahkan banjir bandang di Desa Ledang melanda permukiman warga yang berada di bantaran sungai. Banjir juga hampir melewati jembatan lintas desa setempat.
Banjir di Desa Empang Bawah, Kecamatan Empang menyebabkan permukiman warga terendam air.
Di Kecamatan Moyo Hulu, katanya, lima desa yang dilanda banjir, yakni Lito, Semamung, Brang Rea, Sebasang, dan Bage Loka.
Banjir bandang juga menyebabkan beberapa jembatan terputus, yakni jembatan penghubung Desa Lito dan Batu Tering, sedangkan jembatan gantung di Desa Semamung juga ambles diterjang banjir bandang.
"Dua jembatan tersebut ambruk diterjang banjir bandang dan tidak bisa dilewati lagi oleh kendaraan," ucapnya.
Muhammad mengatakan dampak banjir bandang di Desa Brang Rea, Sebasang, dan Bage Loka, masih dalam asesmen petugas, baik jumlah warga terdampak maupun bangunan dan fasilitas lainnya yang mengalami kerusakan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh desa dan kecamatan yang terdampak bencana untuk bersama-sama melakukan pendataan secara menyeluruh dan melakukan penanganan, khususnya penyaluran bantuan tahap awal bagi warga yang terdampak banjir.
a