AS Klaim Berhasil Menewaskan Penanggung Jawab Perencanaan Serangan ISIS dalam Operasi Militer di Suriah
JAKARTA - Amerika Serikat sukses melakukan operasi militer yang menewaskan seorang pemimpin senior ISIS di Suriah pada Hari Senin, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan pada Hari Selasa, pukulan terbaru bagi kelompok teroris tersebut.
Pemimpin senior dimaksud adalah Khalid 'Aydd Ahmad al-Jabouri, pria yang bertanggung jawab untuk merencanakan serangan-serangan ISIS di Eropa, sekaligus mengembangkan struktur kepemimpinan untuk kelompok tersebut, kata pernyataan itu, melansir Reuters 4 April.
Tidak ada warga sipil yang terbunuh atau terluka dalam serangan ini, kata CENTCOM, menambahkan bahwa kelompok tersebut "terus menjadi ancaman bagi kawasan ini dan sekitarnya".
"Meskipun terdegradasi, kelompok ini masih dapat melakukan operasi di dalam wilayah tersebut dengan keinginan untuk menyerang di luar Timur Tengah," kata pernyataan itu.
Ditambahkan, kematian al-Jabouri "untuk sementara waktu mengganggu kemampuan kelompok ISIS untuk merencanakan serangan eksternal".
Diketahui, ISIS menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah pada puncak kekuasaannya di tahun 2014, sebelum dipukul mundur di kedua negara tersebut.
Kelompok ini diperkirakan memiliki 5.000 hingga 7.000 anggota dan pendukung yang tersebar di Suriah dan Irak, sekitar setengahnya adalah para pejuang, sebuah laporan PBB mengatakan pada Bulan Februari.
Baca juga:
- Menlu Lavrov Sebut Barat Coba Adu Domba Rusia dan China, Siap Membalas Tindakan Bermusuhan dengan Keras
- Ada Kekhawatiran Beijing, PM Anwar Ibrahim Pastikan Kegiatan Petronas di Laut China Selatan Masuk Wilayah Malaysia
- Ketua DPR AS Bakal Terima Presiden Taiwan Besok, China: Tidak Kondusif Bagi Perdamaian, Keamanan dan Stabilitas Regional
- Empat Pangkalan Baru Filipina yang Bisa Diakses Militer AS Sangat Strategis: Menghadap Taiwan dan Dekat Kepulauan Spratly
Laporan PBB juga mengatakan, ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS dan afiliasinya terhadap perdamaian dan keamanan internasional cukup tinggi pada paruh kedua tahun 2022, telah meningkat di dalam dan di sekitar zona konflik di mana mereka berada.
Akhir tahun lalu, ISIS mengumumkan bahwa mereka telah menunjuk seorang tokoh yang sebelumnya tidak dikenal, Abu al-Hussein al-Husseini al-Quraishi, sebagai pemimpin mereka, setelah pemimpin sebelumnya terbunuh di Suriah selatan.