Piala Dunia U20 Batal, Bupati Bandung: Tidak Perlu Memperpanjang Konflik di Antara Kita
JAKARTA - Bupati Bandung Dadang Supriatna mengharapkan seluruh pihak mampu mengambil hikmah positif dari pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023.
"Jangan sampai keutuhan, persatuan, dan kesatuan kita sebagai bangsa terpecah. Tidak perlu memperpanjang konflik di antara kita. Peristiwa ini, mari kita jadikan motivasi untuk tetap menegakkan kepala dan semakin memperkuat jati diri bangsa serta menambah semangat membangun sepak bola di tanah air," kata Dadang di Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat 31 Maret, disitat Antara.
Dadang mengaku sangat menyayangkan keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U20 di Indonesia karena berimbas pada pembatalan penyelenggaraan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.
"Mengingat berbagai persiapan yang sudah kami lakukan, tentunya ada perasaan kecewa dan menyesal. Namun kami tetap menghormati keputusan FIFA karena bagaimanapun FIFA yang memiliki kewenangan," ucapnya.
Baca juga:
- Rapat Transaksi Janggal Kemenkeu Memanas, Arteria Dahlan Minta Pimpinan Sidang Ahmad Sahroni Diganti
- Sekretaris MA Hasbi Hasan Bakal Dihadirkan KPK di Kasus Suap Pengurusan Perkara di MA
- Sempat Akan Dikembalikan Firli Bahuri, Polri Putuskan Endar Priantoro Tetap Jabat Direktur Penyelidikan KPK
- David Ozora Lempar Salam Metal Pertama Sejak Koma 38 Hari Lalu
Meski demikian, terkait dengan upaya negosiasi yang akan kembali dilakukan PSSI dengan FIFA, Dadang menegaskan sangat mendukung dan mendoakan agar upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan PSSI membuahkan hasil yang baik.
"Kami sebenarnya masih sangat berharap agar Piala Dunia U20 bisa tetap dilaksanakan di Indonesia. Kami mendukung apa yang menjadi kebijakan Pak Presiden dan turut mendoakan agar Ketua Umum PSSI Erick Tohir berhasil melobi FIFA dalam pertemuan di Doha," tuturnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung, lanjut Dadang, sudah mengerahkan segenap kemampuan untuk melakukan penyempurnaan sarana prasarana di Stadion Si Jalak Harupat yang dipercaya menjadi salah satu lokasi pertandingan agar sesuai dengan standar FIFA.
"Meskipun pada akhirnya tidak jadi dilaksanakan, kami tetap menghormati keputusan FIFA," tandasnya.