Kursi Roda dari Ganjar untuk Anak Difabel Penghafal Al-Quran
JAKARTA - Bibir Kholilurrohman, bocah difabel, melafalkan ayat demi ayat surat pendek juz 30 dalam Al-Quran, di atas kursi rodanya. Ia bersiap berangkat belajar mengaji di musala kampungnya, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Magelang.
Maman, panggilan akrabnya, adalah bocah kelas 6 SD yang telah mendapat hadiah kursi roda elektrik dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Maman bertemu Ganjar usai menjadi juara 3 Porsadin (Pekan Olahraga dan Seni Antardiniyah) kategori tahfiz, pada Oktober 2022 lalu. Kini, kursi roda itu menjadi teman beraktivitasnya.
Bersama kursi rodanya, tiap hari bocah kelahiran 14 Maret 2010 itu pulang pergi ke sekolah. Sepulang sekolah, lalu lanjut di madrasah diniyah hingga sore hari. Tak berhenti di situ, ia kemudian belajar mengaji Al-Qur’an kepada ustaz musala di kampungnya, hingga menjelang magrib.
Maman memang memiliki semangat belajar yang tinggi dibanding anak seusianya, meski dengan keterbatasan fisiknya. Kedua kakinya lumpuh sejak lahir. Ia hanya diasuh oleh Khoiriyah (44), ibu kandungnya.
“Awalnya saya ikut lomba tahfiz mewakili sekolah, dan berhasil juara 3. Katanya, saya diajak ketemu sama Pak Ganjar,” kisah Maman, Kamis 30 Maret.
Ia merasa senang karena bisa bertemu dan berbincang dengan Ganjar. Maman tak mampu menyembunyikan rasa gembiranya saat menceritakan momentum itu. Apalagi, saat ia ditawari sebuah kursi roda untuk membantu aktivitasnya sehari-hari.
Baca juga:
- Satpol PP Temukan Petasan Diduga Dibalut Ayat Al-Qur'an yang Dijual Pedagang di Aceh Barat
- Gelar Buka Bersama untuk Umat Muslim di Korea Selatan, Menlu Park Jin: Ramadan Lebih dari Sekadar Bulan Puasa, Ini Waktunya Solidaritas
- Pemerintah Qatar Kutuk Keras Pembakaran Al Quran di Kopenhagen, Denmark
- Google Temani Umat Islam selama Ramadan
“Terus ditawari kursi roda. Saya itu langsung diajak ke toko dan disuruh memilih kursi roda. Perasaan senang banget, dikasih kaos sama kursi roda,” terang Maman.
Menurutnya, kursi roda dari Gubernur itu mampu menjadikan semangat belajarnya tambah berapi-api.
“Kursi roda dibuat sekolah dan juga dipakai pergi mengaji. Ya tambah semangat, saya harus lebih semangat lagi ngajinya,” ucapnya.
Sementara itu, Khoiriyah, ibu kandung Maman merasa bangga, anaknya tidak berputus asa dengan keadaan.
Baginya, kursi roda itu sangat membantu. Sebelumnya, Khoiriyah harus membopong anaknya dan mengantar ke sekolah naik sepeda motor, yang sudah diberi pengaman di bagian belakang. Namun, saat ini ia hanya mengawasi saat Maman berangkat pakai kursi roda saat di jalan.
“Saya banyak belajar dari anak saya, karena semangat hidupnya luar biasa. Dengan adanya bantuan kursi roda, anak saya semakin semangat belajar dan mengaji,” tandas ibu yang sehari-hari hanya berjualan jajanan pasar itu.