LOMBOK TENGAH - Bupati Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Pathul Bahri mengatakan, jumlah dokter umum maupun spesialis baru mencapai 200 orang. Saat ini pemkab terus menggencarkan kuliah kedokteran khususnya bagi penghapal Al-Qur'an.
"Kalau dari rasio penduduk Lombok Tengah yang mencapai 1 juta lebih, kita masih kekurangan dokter," katanya saat acara Musrenbang di Kecamatan Praya, Antara, Kamis, 16 Maret.
Kebutuhan dokter umum maupun spesialis di Lombok Tengah jika melihat rasio penduduk sesuai aturan satu dokter berbanding 1.000 jiwa, maka kebutuhan dokter di Lombok Tengah mencapai 1.200 dokter. "Kita butuh 1.200 dokter, jika melihat jumlah penduduk," katanya.
Untuk meningkatkan pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat, pemerintah daerah (pemda) telah melakukan kerja sama dengan Universitas Mataram (Unram) untuk kuliah para anak yatim dan penghafal Al-Qur’an secara gratis
"Untuk mewujudkan pendidikan bagi penghafal Al Quran itu, pemerintah daerah sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Mataram untuk bisa kuliah di fakultas kedokteran," katanya.
Ia mengatakan setiap tahun pemda melakukan kegiatan Rahman Rahim Day dengan mengumpulkan anak yatim yang jumlahnya mencapai 12.127 dan dibagikan masing- masing Rp100.000. Total menghabiskan anggaran Rp1,2 miliar.
"Itu dana yang dihabiskan untuk memberikan santunan kepada anak yatim di Lombok Tengah," katanya.
Namun untuk saat ini dana tak dibagikan lagi karena cepat dihabiskan. Pemkab, sambungnya, berencana jadikan bantuan untuk kuliah anak yatim dan penghafal Al-Quran.
"Kalau saja dari Baznas ada Rp1,2 miliar dan dari dana sedekah ASN Rp1,2 miliar per tahun maka ada Rp2,4 miliar yang terkumpul setiap tahunnya," kata Pathul Bahri.
Dana itulah yang digunakan oleh pemda melalui Yayasan Yatim Tersenyum untuk menguliahkan anak yatim dan para penghapal Al-Quran di fakultas kedokteran.
BACA JUGA:
“Maka setiap tahun kami rencana akan menguliahkan 5 hingga 10 orang untuk menjadi dokter dan mereka inilah yang nantinya akan merawat anak-anak dan masyarakat di Lombok Tengah,” katanya.