Garis Polisi Masih Terpasang di Lokasi Pembunuhan JPM Tanah Abang
JAKARTA - Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang masih memasang garis polisi berwarna kuning di tempat kejadian perkara (TKP) penusukan dan penggorokan usai terjadi keributan antara preman Pasar Tanah Abang. Garis berwarna kuning tersebut terlihat masih melintang melingkari TKP tempat tewasnya korban PW (39) di Jalan Jatibaru Raya, tepatnya di kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang pada Jumat, 24 Maret.
"Masih digaris polisi, belum dicopot sama petugasnya dari kemarin," kata Royan (27), salah seorang warga sekitar di lokasi.
Seperti diketahui, pemasangan garis polisi bertujuan untuk mengamankan lokasi agar penyidik lebih mudah untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus penusukan yang menewaskan seorang pria berinisial PW tersebut.
Kapolsek Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona membenarkan belum dicabutnya garis polisi di TKP kejadian karena proses penyidikan masih berlangsung.
"Iya, kan masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman lagi. Beberapa yang harus kita dapatkan lagi terkait informasi yang lebih detail lagi," kata Kompol Bona kepada VOI, Jumat, 24 Maret.
Baca juga:
Kompol Bona memastikan, pelaku penusukan berjumlah satu orang berinisial BI.
"Pelaku tunggal, satu orang. Dia bukan (preman), bukan (keributan antar sesama preman Tanah Abang). Ini mereka teman kok, mereka berteman," paparnya.
Sementara pencopotan garis polisi akan dilakukan unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang setelah proses penyelidikan selesai.
"Sampai lengkap nanti semua yang harus kita dapatkan, baru kita copot," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, pelaku penusukan dan penggorokan leher terhadap korban inisial PW (39) di Jalan Jatibaru Raya, RT 02/01, kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang dalam waktu singkat.
Tersangka diketahui berinisial BI (40). Tersangka dan korban merupakan pria asal Palembang, Sumatera Selatan.
"Iya pelaku sudah ditangkap," kata Kapolsek Metro Tanah Abang, Kompol Patar Mula Bona saat dihubungi, Jumat, 24 Maret.