Terima Presiden Xi Jinping di Kremlin, Vladimir Putin Sebut Kerja Sama Rusia-China Berkembang dan Menguat Demi Rakyat

JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin China Xi Jinping sepakat untuk meningkatkan kerja sama, perdagangan hingga investasi di antara kedua negara, saat mereka bertemu di Kremlin, Moskow Hari Selasa.

Presiden Putin menyambut Pemimpin Xi dalam upacara resmi di Aula St George, Istana Agung Kremlin pada Selasa sore. Ia tiba di pintu masuk utama dan berjalan ke lantai dua di sepanjang tangga utama, dengan pengawal kehormatan di kedua sisinya.

Kedua pemimpin negara besar tersebut saling menyapa satu sama lain. Orkestra memainkan lagu kebangsaan Rusia dan Tiongkok. Para anggota delegasi dari kedua negara hadir dalam upacara tersebut.

Presiden Putin menyatakan keyakinannya, kerja sama antara Moskow dan Beijing akan berkembang demi kepentingan rakyat kedua negara.

"Saya yakin bahwa kerja sama kami yang beragam dan saling menguntungkan akan terus menguat dan berkembang secara dinamis demi kepentingan rakyat kedua negara," kata Presiden Putin, melansir TASS 21 Maret.

Sementara itu, Pemimpin Xi mengatakan hubungan antara Rusia dan China menunjukkan dinamika pembangunan yang stabil.

Presiden Putin menyambut Presiden Xi Jinping di Kremlin. (Sumber: Grigoriy Sisoev/RIA Novosti via Kremlin)

"Berkat upaya bersama, hubungan Rusia-Tiongkok menunjukkan dinamika pembangunan yang sehat dan stabil. Rasa saling percaya politik antara negara kita sedang dibangun, kepentingan bersama berlipat ganda, rakyat kita semakin dekat. Kerja sama dalam perdagangan dan ekonomi, investasi, energi, budaya, kemanusiaan, dan dimensi antar-daerah sedang berkembang," urai pemimpin Tiongkok itu.

Perputaran perdagangan antara Rusia dan China mencapai angka rekor pada tahun 2022, meskipun ada tekanan pandemi dan sanksi, dengan tahun ini diharapkan tembus mencapai 200 miliar dolar AS, menurut Presiden Putin.

"Terlepas dari konsekuensi pandemi dan tekanan sanksi, perdagangan pada tahun 2022 mencapai rekor tertinggi 185 miliar dolar AS. Diharapkan tahun ini Rusia dan China tidak hanya mencapai volume perdagangan 200 miliar dolar AS yang telah kita sepakati dengan teman-teman kita beberapa tahun lalu , tetapi mereka juga akan melampaui tonggak sejarah ini," harap Presiden Putin.

Pemimpin Rusia menambahkan, selama setahun terakhir, volume perdagangan timbal balik telah tumbuh lebih dari 30 persen.

Menurutnya, peluang tambahan untuk memenuhi potensi ekonomi kedua negara diberikan dengan saling terkaitnya Uni Ekonomi Eurasia dan Inisiatif Sabuk dan Jalan Presiden China.

Presiden Putin dan Xi Jinping melakukan pembicaraan di Aula Ekaterina. Kemudian, perundingan dilanjutkan di Aula Alexander dengan delegasi lain yang ikut serta, sementara penandatanganan dokumen akan dilakukan di Malachite Foyer. Acara ini akan diakhiri dengan makan malam kenegaraan di Istana Segi.

Diketahui, delegasi Rusia termasuk Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev, Wakil Perdana Menteri Andrey Belousov, wakil perdana menteri Denis Manturov, Dmitry Chernyshenko, Tatyana Golikova, Alexander Novak, Yury Trutnev, Menteri Pertahanan Sergey Shoigu, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Menteri Pembangunan Ekonomi Maxim Reshetnikov, Menteri Transportasi Vitaly Savelyev, Kepala Bank Rusia Elvira Nabiullina, Juru Bicara Kepresidenan Dmitry Peskov, serta ajudan presiden Yury Ushakov dan Maxim Oreshkin.