PDIP Buka Peluang Koalisi dengan Parpol Pemerintah, Gerindra: Soal Capres-Cawapres Keputusan Prabowo dan Cak Imin

JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya selalu berkomunikasi dengan partai politik lain menjelang Pemilu 2024, khususnya PKB yang menjadi mitra koalisi. 

Hal itu disampaikan Dasco menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang membuka peluang koalisi dengan parpol pendukung pemerintah. 

"Sejauh ini kan kita semua partai, baik yang sudah berkoalisi maupun belum ada koalisi itukan sama-sama menguatkan posisi partai di akar rumput. Nah, tinggal sepuluh bulan menjelang pilpres komunikasi-komunikasi itu akan intens terus dilakukan tetapi untuk Gerindra kan sudah disampaikan bahwa apapun keputusan soal capres cawapres diserahkan kepada pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 Maret. 

Terkait konfigurasi munculnya duet Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo, Dasco menilai wajar ada pendapat publik ataupun survei terkait wacana tersebut. Namun, kata dia, setiap parpol memiliki mekanisme sendiri menentukan capres dan cawapresnya. 

"Namanya konfigurasi dibuat lembaga survei kemudian opini masyarakat sah-sah saja tetapi kan mekanisme di koalisi di mekanisme di partai ada sendiri nanti," katanya. 

Menyinggung adakah rencana Gerindra bertemu dengan PDIP, Wakil Ketua DPR itu mengaku belum tahu. Menurutnya, Tentu ada pertemuan antar parpol dalam rangka silaturahmi. Terlebih, jelang bulan suci Ramadan. 

"Saya belum denger rencana itu. Saya rasa sih pertemuan terdekat dalam rangka halal bihalal kan dengan partai-partai biasanya saja, sekarang kita puasa dulu," ungkap Dasco. 

Ditanya partai apa yang akan ditemui Gerindra dalam waktu dekat, Dasco enggan berkomentar. Ia hanya menyebut pertemuan untuk halal bihalal menyambut bulan Ramadan. 

"Halal bihalal lah, kita lagi fokus ibadah puasa," katanya. 

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya intens berkomunikasi dengan partai-partai politik yang berada dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf jelang Pilpres 2024. Kecuali parpol pengusung Anies Baswedan sebagai antitesa Presiden RI Jokowi.

"Tinggal partai yang ada di dalam pemerintahan, kami punya intensitas yang sama-sama penting, sama-sama berkualitas kecuali yang sudah beda jalur mengusung antitesa Pak Jokowi, itu kurang intens," ujar Hasto di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret. 

Namun terkait kerja sama politik atau koalisi, menurut Hasto, hal itu menjadi kewenangan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputeri untuk memutuskan. Ia mengaku hanya menyiapkan mozaik politik dari komunikasi dengan parpol lain.

"Itu kan kewenangan dari ibu ketum, tugas kami, saya pak Eriko dan yang lain inikan menyiapkan ketika di instruksikan oleh ibu, mozaik politik, nah itu kami siapkan, beliau yang akan mengambil keputusan, termasuk kerja sama politik," katanya.